Pemkot PGA

Mengenal Bukit Karst: Harta Alam Berusia Jutaan Tahun yang Terancam Hilang

Mengenal Bukit Karst: Harta Alam Berusia Jutaan Tahun yang Terancam Hilang

Mengenal Bukit Karst: Harta Alam Berusia Jutaan Tahun yang Terancam Hilang-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Bukit karst merupakan salah satu lanskap alam yang paling mengagumkan dan khas di muka bumi.

Dengan formasi tebing curam dari batu kapur, jaringan gua alami, serta lorong bawah tanah yang rumit, kawasan karst tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi saksi sejarah geologi yang terbentuk selama jutaan tahun.

Di Indonesia, formasi karst tersebar di sejumlah wilayah seperti Maros-Pangkep (Sulawesi Selatan), Pegunungan Sewu (Yogyakarta dan Jawa Tengah), hingga kawasan Sangkulirang-Mangkalihat di Kalimantan Timur. Setiap lokasi menyimpan cerita geologi purba yang kompleks dan unik.

Awal Mula Terbentuknya Karst

Karst terbentuk dari batuan kapur atau dolomit yang mudah larut dalam air—terutama air yang bersifat asam.

Proses ini dikenal sebagai karstifikasi, di mana air hujan yang mengandung karbon dioksida melarutkan batu kapur secara perlahan dan membentuk celah, gua, serta lorong bawah tanah.

BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Berau, Pusat Perdagangan dan Maritim Kalimantan Timur

Batuan kapur itu sendiri berasal dari timbunan fosil organisme laut seperti kerang, terumbu karang, dan plankton yang mengendap di dasar laut jutaan tahun lalu.

Pergerakan lempeng bumi kemudian mendorong endapan ini ke permukaan, membentuk daratan yang selanjutnya terkikis secara alami oleh air hujan selama ribuan hingga jutaan tahun.

Bukti Jejak Kehidupan Purba

Lebih dari sekadar bentang alam, kawasan karst juga menyimpan bukti penting kehidupan manusia prasejarah.

Gua-gua karst sering kali menjadi lokasi ditemukannya lukisan dinding, peralatan batu, hingga fosil manusia purba dan binatang zaman dulu.

Salah satu contohnya adalah Gua Leang-Leang di Sulawesi Selatan, yang terkenal karena lukisan tangan berusia sekitar 40.000 tahun. Lingkungan gua yang tertutup dan lembap menjadikannya tempat ideal untuk hunian dan perlindungan manusia zaman dahulu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait