Sasak Lombok dan Tradisi Rambut Pengantin Ikat Cinta dalam Lilit Halus
Sasak Lombok dan Tradisi Rambut Pengantin Ikat Cinta dalam Lilit Halus--
PAGARALAMPOS.COM - Di tengah hijaunya sawah dan lengkung garis pantai Lombok yang menawan, hidup sebuah masyarakat dengan kekayaan budaya yang menyejukkan suku Sasak.
Salah satu tradisi yang memikat hati sekaligus menyimpan filosofi mendalam adalah tata rambut pengantin perempuan.
Di balik keindahan sanggul dan lilitan halus rambut itu, tersembunyi pesan tentang kesetiaan, cinta, dan keterikatan sakral antara dua insan yang hendak mengarungi kehidupan bersama.
Bukan sekadar estetika, namun simbol dari komitmen yang diikat sehalus rambut yang digelung.
BACA JUGA:Gaya Rambut Runcing Afrika Barat Seni dari Kepala yang Menyimpan Sejarah Perlawanan
Prosesi penataan rambut dalam pernikahan adat Sasak disebut *pengasuh rambut*, yang dikerjakan oleh seorang sesepuh atau perempuan tua yang dianggap bijak.
Pengantin perempuan akan duduk bersimpuh dengan pakaian adat, sementara rambutnya ditata sedemikian rupa dengan lilitan khas yang disebut *pengon*.
Lilitan ini bukan sembarang lilit, melainkan memiliki arah, jumlah, dan metode tertentu yang telah diwariskan turun-temurun.
Setiap helai yang dililit membawa doa dan harapan, mulai dari keharmonisan rumah tangga, kesuburan, hingga keteguhan hati.

Sasak Lombok dan Tradisi Rambut Pengantin Ikat Cinta dalam Lilit Halus--
Bahkan, jika lilitan tidak sempurna, dipercaya sebagai pertanda hubungan perlu lebih diperkuat sebelum masuk gerbang rumah tangga.
Bagi masyarakat Sasak, rambut adalah bagian tubuh yang sakral, terlebih pada seorang perempuan.
Dalam tradisi lama, perempuan yang belum menikah harus menjaga rambutnya agar tidak sembarang disentuh, karena rambut dianggap sebagai bagian dari harga diri dan energi spiritual.
Ketika tiba saatnya menikah, proses penataan rambut menjadi momen spiritual yang penuh haru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
