Ritual Puasa & Cara Orang Majapahit Mencari Konsep Tuhan dalam Nirarthaprakerta
Ritual Puasa & Cara Orang Majapahit Mencari Konsep Tuhan dalam Nirarthaprakerta-pagaralam pos-kolase
PAGARALAMPOS.COM - Majapahit tak hanya dikenal karena kekuatan militernya yang menyatukan Nusantara, tetapi juga karena kedalaman spiritual masyarakatnya.
Di balik kisah kejayaan kerajaan, terdapat jejak-jejak laku spiritual, tapa brata, hingga pandangan filsafat keagamaan yang menembus batas zaman.
Salah satu naskah yang merekam praktik religius itu adalah Nirarthaprakerta sebuah karya langka dari masa Majapahit yang menyimpan ajaran pencarian Tuhan melalui puasa, meditasi, dan kesadaran batin.
Puasa Bagi Orang Majapahit, lebih dari Sekadar Menahan Lapar
Dalam tradisi Majapahit, puasa tidak hanya berfungsi sebagai ritual menahan makan dan minum.
Disebut sebagai upawasa, laku ini bertujuan untuk membersihkan batin, menjernihkan pikiran, dan mengendalikan nafsu.
Dalam Nirarthaprakerta, puasa digambarkan sebagai alat pembersih awidya (kegelapan batin) yang menghalangi manusia menyatu dengan Sang Hyang.
Puasa tidak hanya dijalankan oleh para resi dan petapa, melainkan juga oleh para kesatria, pejabat kerajaan, bahkan raja, sebagai bagian dari persiapan spiritual sebelum menjalankan tugas negara. Praktik ini melatih ketahanan mental dan membuka jalan menuju kesadaran yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Mengulik Berbagai Sejarah Gunung Bulubaria: Jejak Alam dan Budaya di Tanah Toraja!
Puasa Majapahit seringkali disertai dengan tapa, menyepi dari keramaian, serta hidup sederhana.
Tujuannya bukan menahan fisik semata, tetapi menghapus kelekatan terhadap dunia materi dan mendekatkan diri pada hakikat hidup.
Dalam naskah Nirarthaprakerta, dijelaskan bahwa manusia hanya bisa menyentuh kesadaran ilahi melalui keheningan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
