Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Gedung Bunder Kebumen: Jejak Kolonial dalam Simbol Arsitektur Unik!

Menelusuri Sejarah Gedung Bunder Kebumen: Jejak Kolonial dalam Simbol Arsitektur Unik!

Menelusuri Sejarah Gedung Bunder Kebumen: Jejak Kolonial dalam Simbol Arsitektur Unik!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Kebumen, sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang dikenal dengan kekayaan sejarah dan budayanya, menyimpan banyak peninggalan masa lampau yang tak ternilai.

Salah satu bangunan bersejarah yang mencuri perhatian adalah Gedung Bunder, sebuah bangunan peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga hari ini.

Meski tidak sepopuler bangunan-bangunan sejarah di kota besar, Gedung Bunder memiliki nilai historis dan arsitektural yang unik, serta menjadi bagian penting dari memori kolektif masyarakat Kebumen.

Awal Pembangunan dan Fungsi Kolonial

BACA JUGA:Menelusuri Gunung Raung: Raksasa Tidur di Ujung Timur Jawa!

Gedung Bunder dibangun pada masa penjajahan Belanda, sekitar awal abad ke-20.

Pada saat itu, pemerintah kolonial tengah giat membangun infrastruktur pemerintahan di wilayah-wilayah strategis, termasuk di wilayah Kebumen.

Bangunan ini didirikan sebagai kantor pengawas administrasi perkebunan dan pertanian, sebuah jabatan penting yang bertugas mengawasi aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Ciri khas utama dari Gedung Bunder, seperti namanya, adalah bentuknya yang tidak lazim melingkar (bunder), berbeda dari kebanyakan bangunan kolonial yang cenderung berbentuk simetris dan kotak.

Bentuk melingkar ini diyakini bukan hanya untuk estetika, tetapi juga untuk memudahkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami, menyesuaikan dengan iklim tropis Indonesia.

Selain itu, desain ini juga memberikan kesan otoritatif namun bersahabat, mencerminkan karakter pengawasan kolonial pada masa itu.

Gaya Arsitektur yang Menonjol

BACA JUGA:Sudah Ganti Shampoo Empat Kali, Tapi Ketombe Masih Setia

Gedung Bunder menampilkan gaya arsitektur Indische Empire, gaya yang umum digunakan oleh Belanda di Hindia Belanda dengan penyesuaian terhadap iklim lokal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait