Pemkot PGA

Sejarah Tugu MacArthur: Jejak Strategi Perang Dunia II di Puncak Ifar Gunung, Papua!

Sejarah Tugu MacArthur: Jejak Strategi Perang Dunia II di Puncak Ifar Gunung, Papua!

Sejarah Tugu MacArthur: Jejak Strategi Perang Dunia II di Puncak Ifar Gunung, Papua!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Tersembunyi di balik bukit dan hutan lebat Papua, berdiri kokoh sebuah monumen bersejarah yang tak hanya mencerminkan kekuatan militer.

Tetapi juga menjadi saksi bisu peristiwa penting pada masa Perang Dunia II.

Nama tugu ini diambil dari Jenderal Douglas MacArthur, seorang tokoh militer penting Amerika Serikat yang berperan besar dalam strategi Sekutu di kawasan Pasifik.

Awal Mula Kehadiran MacArthur di Papua

BACA JUGA:Senjata Tradisional sebagai Simbol Perjuangan di Monumen Bambu Runcing

Pada tahun 1942, ketika kekuatan Jepang semakin mendominasi wilayah Asia-Pasifik, Sekutu mengalami tekanan besar.

Papua menjadi wilayah strategis yang diperebutkan karena posisinya yang vital sebagai jalur logistik dan pertahanan.

Setelah kekalahan Jepang di Pertempuran Laut Coral dan Guadalcanal, Sekutu memulai serangan balasan.

Jenderal Douglas MacArthur, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu di Pasifik Barat Daya, memilih Sentani sebagai pusat komando militernya.

BACA JUGA:Candi Abang: Jejak Merah Peradaban Mataram Kuno yang Tersembunyi di Bukit Hijau Sleman!

Kawasan Ifar Gunung menjadi basis pengawasan dan perencanaan strategis untuk merebut kembali Filipina dan wilayah lain yang dikuasai Jepang.

Dari atas ketinggian Ifar Gunung, MacArthur dapat mengawasi langsung wilayah Danau Sentani dan Lapangan Terbang Sentani yang sangat penting secara militer.

Di tempat inilah, berbagai strategi militer besar dirancang, termasuk rencana besar MacArthur untuk kembali ke Filipina yang kemudian terkenal dengan semboyan legendarisnya: "I shall return."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait