Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Observatorium Bosscha: Warisan Astronomi di Tanah Sunda!

Menelusuri Sejarah Observatorium Bosscha: Warisan Astronomi di Tanah Sunda!

Menelusuri Sejarah Observatorium Bosscha: Warisan Astronomi di Tanah Sunda!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Di dataran tinggi Lembang, Bandung, berdiri sebuah bangunan tua yang tak hanya memikat mata dengan keindahan arsitekturnya.

Tetapi juga menyimpan sejarah penting dalam perkembangan ilmu astronomi di Indonesia.

Itulah Observatorium Bosscha, sebuah institusi pengamatan bintang tertua di Indonesia yang telah menjadi saksi bisu perjalanan ilmu pengetahuan di nusantara sejak era kolonial hingga masa kini.

Asal Mula Pendirian

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong: Jejak Laksamana Cheng Ho yang Memukau di Semarang!

Observatorium Bosscha didirikan pada tahun 1923 atas prakarsa Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV), yaitu Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda.

Salah satu tokoh penting di balik pembangunan observatorium ini adalah Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah sekaligus filantropis yang dikenal peduli pada dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Bosscha memberikan dukungan dana yang sangat besar untuk pendirian fasilitas pengamatan ini.

Ia menyadari pentingnya pengembangan ilmu astronomi di wilayah Hindia Belanda, terutama karena posisi geografis Indonesia yang strategis berada di garis khatulistiwa, memungkinkan pengamatan langit selatan dan utara secara seimbang.

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gereja Katedral: Simbol Iman dan Arsitektur Megah di Jantung Jakarta!

Observatorium ini mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1928 dan sejak itu menjadi pusat kegiatan astronomi di kawasan Asia Tenggara.

Fasilitas dan Teknologi pada Masanya

Salah satu aset utama Observatorium Bosscha adalah teleskop refraktor besar yang dikenal dengan nama Teleskop Ganda Zeiss. Teleskop ini buatan Jerman dan pada masanya merupakan salah satu instrumen tercanggih di Asia.

Selain teleskop utama, observatorium ini juga memiliki beberapa peralatan lain seperti teleskop Bamberg, teleskop Schmidt, dan teleskop radio yang digunakan untuk berbagai penelitian langit.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait