Sejarah Candi Sojiwan: Mengungkap Jejak Budaya dan Arsitektur Buddha dari Masa Mataram Kuno!

PAGARALAMPOS.COM - Candi Sojiwan merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa kerajaan Mataram Kuno yang hingga kini masih berdiri kokoh di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Meskipun tak sepopuler Candi Prambanan atau Borobudur, Candi Sojiwan menyimpan kekayaan budaya dan nilai historis yang tak kalah penting.

Terletak di Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, candi ini menjadi bukti nyata kejayaan peradaban Hindu-Buddha di Nusantara.

Asal Usul dan Penemuan Candi

BACA JUGA:Bikin Merinding, Kebenaran Kota Bawah Air kuba di Bawah Laut Kota Misterius yang Menggemparkan Dunia

Candi Sojiwan pertama kali ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh arkeolog Belanda, tetapi pemugaran dan penelitian lebih serius baru dilakukan pada era modern.

Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan di sekitar wilayah tersebut, candi ini diyakini dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan atau Balitung Maha Sambu dari Kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad ke-9 hingga 10 Masehi.

Nama “Sojiwan” sendiri tidak ditemukan secara langsung dalam naskah atau prasasti kuno, melainkan merupakan nama lokal yang diberikan oleh masyarakat sekitar.

Diduga nama ini merupakan adaptasi dari tokoh penting atau legenda setempat yang berkaitan dengan candi tersebut.

BACA JUGA:Saranjana Kota Tak Kasat Mata Mitos atau Realita? Cek Faktanya Dibawah Ini

Beberapa ahli juga mengaitkan Candi Sojiwan dengan permaisuri Rakai Pikatan, Pramodhawardhani, putri dari Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra, yang beragama Buddha.

Gaya Arsitektur dan Ciri Khas Candi

Candi Sojiwan memiliki gaya arsitektur Buddha yang kental.

Hal ini terlihat dari bentuk bangunannya yang menyerupai stupa dan adanya relief-relief cerita Jataka kisah-kisah kehidupan Buddha sebelum mencapai pencerahan.

Sumber: