Mengenal Plengkung Gading, Gerbang Keraton Jogja Sultan Hidup Tak Boleh Lewat sini, Bangunan Plengkung Gading!

PAGARALAMPOS.COM - Jogja memiliki banyak sekali bangunan bersejarah yg sampai waktu ini masih terawat. salah satu yg cukup ikonik ialah Plengkung Gading.­

Jika kamu masuk ke dalam daerah Keraton Jogja asal arah selatan, engkau  akan melewati bangunan akbar bercat putih bernama Plengkung Gading. Plengkung Gading merupakan satu asal lima pintu gerbang masuk Keraton.

Empat lainnya adalah; Plengkung Tarunasura, Madyasura, Jagadbaya, serta Jagadsura.

Plengkung Gading memiliki nama lain Plengkung Nirbaya. “Plengkung” berarti bangunan yg bentuknya melengkung, sedangkan “nirbaya” memiliki arti bebas dari bahaya duniawi atau bisa pula berarti sifat yg sederhana.

BACA JUGA:Sambang ke Petani, Bhabinkamtibmas Ini Ajak Budidaya Sayuran di Perkarangan Rumah

Secara sederhana Plengkung Gading mampu diartikan sebagai bangunan/pintu gerbang yg membebaskan Keraton dari bahaya.

Sejarah

Melansir tribunnewswiki, Plengkung Gading berdiri pertama kali di zaman di 1782. Tepatnya di masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Pangeran Mangkubumi.

Dulu di kurang lebih benteng Keraton ada sebuah parit selebar 10 meter menggunakan kedalaman 3 meter.

BACA JUGA:Sederet Mitos Gunung Agung di Bali: yang Diyakini Tempat Dewa-Dewa Bersemayam!

Parit tersebut termasuk bagian dari infrastruktur pertahanan kerajaan. namun, kini parit itu sudah tidak ada, berganti menjadi jalan.

Plengkung Gading dan empat plengkung lainnya dulu sempat memiliki jembatan gantung. saat musuh tiba, penjaga benteng menarik jembatan ini serta menjadikannya pintu pelapis saat terdapat musuh tiba.

Namun, jembatan itu kini   juga sudah tak bersisa. di 1986, Plengkung Gading mengalami perbaikan untuk menjaga bentuk aslinya.

Menara sirine Plengkung Gading

Sumber: