Peran Candi Kalasan sebagai Tempat Pemujaan Dewi Tara dalam Ajaran Buddha Mahayana

Peran Candi Kalasan sebagai Tempat Pemujaan Dewi Tara dalam Ajaran Buddha Mahayana

Sejarah Berdirinya Candi Kalasan--

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia memiliki banyak candi sebagai bukti peradaban dan spiritualitas masa lampau, salah satunya adalah Candi Kalasan.

Terletak di Desa Kalibening, Sleman, Yogyakarta, candi ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang kaya akan cerita dan nilai budaya.

Candi Kalasan dikenal sebagai candi tertua di Indonesia yang dibangun untuk agama Buddha, bahkan sebelum era pembangunan Candi Borobudur.

Sejarah Berdirinya Candi Kalasan

Candi Kalasan diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra, dinasti yang dikenal memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ajaran Buddha di Nusantara.

BACA JUGA:Seperti Apa Sih Seni Bercinta Lebih Tua dari Kamasutra? Inilah Sejarah Erotisme Berusia 4.000 Tahun Lalu

Menurut prasasti Kalasan yang ditemukan di sekitar candi, pembangunannya dilakukan sebagai penghormatan kepada Dewi Tara, seorang dewi penting dalam ajaran Buddha Mahayana.

Prasasti ini juga menuliskan bahwa pembangunnya adalah Guru Sang Raja Sanggramadhana dan dinasti raja yang mendukung pembangunan candi ini sebagai pusat ibadah dan tempat singgah bagi para biksu.

Arsitektur Unik Candi Kalasan

Keistimewaan Candi Kalasan terletak pada desain arsitekturnya yang unik dan berbeda dibandingkan candi lainnya.

Bentuknya berdenah segi empat dengan tinggi sekitar 24 meter, yang cukup megah untuk zamannya.

BACA JUGA:Menapak Jejak Sejarah: Pintu Gerbang Majapahit Kuno yang Penuh Misteri dan Keindahan

Bagian dalam candi terdiri dari ruang utama tempat Dewi Tara dipuja.

Sayangnya, patung Dewi Tara yang berada di ruang utama ini telah hilang, namun tempatnya tetap dijaga sebagai ruang pemujaan utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: