Sejarah Gunung Prau: Jejak Alam Purba dan Kisah Legenda di Negeri Atas Awan!

Legenda dan Kisah Mistis

Gunung Prau juga erat dengan cerita rakyat. Salah satu legenda yang terkenal adalah kisah tentang dewa-dewi yang mengangkat sebuah perahu raksasa ke langit.

Namun karena kegagalan, perahu tersebut jatuh dan berubah menjadi puncak memanjang yang kini disebut Gunung Prau.

Cerita lain menyebut bahwa gunung ini pernah menjadi tempat persinggahan para leluhur yang sedang bermusyawarah.

BACA JUGA:Raden Wijaya dan Tipu Muslihat Brilian yang Mengguncang Pasukan Mongol di Nusantara

Tidak sedikit penduduk lokal yang masih percaya bahwa puncak Prau dijaga makhluk halus yang menjaga keseimbangan alam.

Meski kesan mistisnya tidak sekuat gunung-gunung besar lainnya, suasana tenang dan dingin di puncaknya sering membuat pendaki merasakan nuansa magis, terutama saat kabut turun atau ketika angin malam berhembus kencang.

Banyak pendaki yang memilih menjaga sikap dan tata krama ketika mendaki, menghormati alam serta kepercayaan masyarakat sekitar.

Peran Gunung Prau di Masa Modern

Dalam perkembangan era modern, Gunung Prau menjadi salah satu destinasi pendakian favorit karena jalurnya yang relatif ramah pemula.

Akses pendakian dapat ditempuh melalui beberapa jalur seperti Patak Banteng, Dieng, Igirmranak, hingga Kalilembu.

BACA JUGA:Strategi Licin Raden Wijaya: Membalik Serangan Pasukan Mongol Menjadi Kemenangan Besar di Tanah Jawa

Sejak pertengahan tahun 2010-an, jumlah pendaki meningkat pesat, ditambah dengan maraknya media sosial yang menampilkan panorama rumput luas, deretan bukit “teletubbies”, hingga sunrise yang memesona.

Namun, meningkatnya popularitas membawa tantangan tersendiri. Pengelola dan masyarakat setempat bekerja sama mengatur kuota pendaki, menata jalur, dan memberikan edukasi agar kelestarian alam tidak terganggu.

Program pembersihan sampah rutin dilakukan untuk menjaga keindahan Gunung Prau tetap terjaga dari waktu ke waktu.

Sumber: