Menelusuri Suku Samin: Dari Blora untuk Indonesia, Warisan Nilai Kejujuran dan Kesederhanaan!

PAGARALAMPOS.COM - Suku Samin merupakan salah satu kelompok masyarakat adat yang memiliki sejarah panjang dan unik di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Mereka dikenal dengan ajaran moral dan cara hidup sederhana yang diwariskan oleh leluhur mereka.

Asal-usul Suku Samin tidak lepas dari perjuangan seorang tokoh bernama Samin Surosentiko, yang pada akhir abad ke-19 menentang penjajahan Belanda melalui cara yang damai dan penuh kebijaksanaan.

Asal Usul dan Tokoh Pendiri

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Amungme: Penjaga Tanah Leluhur di Pegunungan Papua!

Gerakan Samin bermula di Desa Ploso Kedhiren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sekitar tahun 1890-an.

Pendiri gerakan ini adalah Raden Kohar, yang kemudian dikenal dengan nama Samin Surosentiko. Ia adalah putra dari keluarga bangsawan Jawa yang menolak bergabung dengan pemerintahan kolonial Belanda.

Sebagai bentuk perlawanan, Samin Surosentiko tidak menggunakan kekerasan, melainkan mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada masyarakat.

Ajaran yang ia sebarkan dikenal sebagai “Ajaran Saminisme”, yang menekankan kejujuran, kesederhanaan, dan ketulusan dalam hidup.

BACA JUGA:Inilah Sejarah Gunung Sumbing, Warisan Alam yang Menyimpan Kisah Legendaris!

Ia menentang ketidakadilan sosial, pajak yang mencekik rakyat, serta penindasan terhadap petani oleh penjajah. Cara perlawanan ini sangat berbeda dari bentuk perjuangan bersenjata yang banyak terjadi pada masa itu.

Prinsip Hidup dan Ajaran Samin

Suku Samin memiliki prinsip hidup yang sederhana namun penuh makna. Mereka menolak kekerasan dan selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap tindakan.

Salah satu ajaran utama mereka adalah tidak mengambil apa yang bukan haknya. Mereka juga tidak suka berbohong, tidak iri hati, serta selalu berbicara apa adanya.

Sumber: