Pemkot PGA

Sejarah Kawah Galunggung: Jejak Letusan Dahsyat dan Warisan Alam di Tasikmalaya!

Sejarah Kawah Galunggung: Jejak Letusan Dahsyat dan Warisan Alam di Tasikmalaya!

Sejarah Kawah Galunggung: Jejak Letusan Dahsyat dan Warisan Alam di Tasikmalaya!-net:foto-

BACA JUGA:Sejarah Bukit Shafa dan Marwah: Jejak Suci dalam Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah!

Erupsi 1894 dan 1918

Setelah beberapa dekade tenang, Galunggung kembali bergolak pada tahun 1894. Meski tidak sebesar letusan sebelumnya, aktivitas vulkanik ini tetap menimbulkan kerugian, terutama di sektor pertanian.

Lahar dingin yang mengalir melalui sungai-sungai membawa material batuan dan lumpur yang merusak areal persawahan penduduk.

Selanjutnya, pada tahun 1918, Galunggung lagi-lagi meletus. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Galunggung memang merupakan gunung yang sangat aktif dan berpotensi menimbulkan ancaman serius bagi masyarakat.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Homo Erectus Soloensis: Jejak Manusia Purba di Tanah Jawa!

Letusan Besar Tahun 1982

Sejarah mencatat, letusan terbesar Galunggung setelah 1822 terjadi pada 5 April 1982. Letusan kali ini sangat dahsyat, menghamburkan kolom abu vulkanik hingga ketinggian 20 kilometer ke udara.

Ledakan ini berlangsung selama beberapa bulan hingga 1983, dengan intensitas yang bervariasi. Peristiwa ini begitu terkenal karena sempat mengganggu penerbangan internasional.

Salah satunya adalah pesawat British Airways Flight 9 yang mesinnya sempat mati total setelah melewati awan abu Galunggung di ketinggian.

BACA JUGA:Rahasia Tembok Kota Tua yang Masih Menyimpan Jejak Misteri Zaman Dulu

Beruntung, pilot berhasil menyalakan kembali mesin dan mendarat dengan selamat di Bandara Halim Perdanakusuma.

Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi dunia penerbangan tentang bahaya abu vulkanik.

Bagi masyarakat lokal, letusan 1982–1983 meninggalkan luka mendalam. Ribuan penduduk harus mengungsi, ratusan rumah hancur, dan lahan pertanian gagal panen.

Namun di sisi lain, erupsi ini juga membawa berkah berupa kesuburan tanah setelah material vulkanik mengendap dan bercampur dengan tanah di sekitar Tasikmalaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait