Pemkot PGA

Sejarah Gedung Balai Pustaka: Pusat Lahirnya Sastra dan Literasi Modern Indonesia!

Sejarah Gedung Balai Pustaka: Pusat Lahirnya Sastra dan Literasi Modern Indonesia!

Sejarah Gedung Balai Pustaka: Pusat Lahirnya Sastra dan Literasi Modern Indonesia!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia memiliki banyak bangunan bersejarah yang tidak hanya menjadi saksi perjalanan panjang bangsa, tetapi juga bagian dari lahirnya identitas nasional.

Salah satu bangunan tersebut adalah Gedung Balai Pustaka, sebuah tempat yang memiliki peran penting dalam perkembangan sastra dan penerbitan di Indonesia.

Gedung ini tidak hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga simbol dari semangat literasi bangsa yang tumbuh sejak masa kolonial hingga kini.

Awal Berdirinya Balai Pustaka

BACA JUGA:Sejarah Bukit Shafa dan Marwah: Jejak Suci dalam Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah!

Sejarah Gedung Balai Pustaka tidak bisa dilepaskan dari berdirinya lembaga penerbitan yang dikenal dengan nama Commissie voor de Volkslectuur atau “Komisi Bacaan Rakyat”.

Lembaga ini dibentuk oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1908.

Tujuan utamanya adalah mengontrol bacaan masyarakat pribumi dengan cara menyediakan literatur yang dianggap sesuai dengan kepentingan pemerintah.

Namun, pada perkembangannya, lembaga ini berubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Homo Erectus Soloensis: Jejak Manusia Purba di Tanah Jawa!

Sejak saat itu, gedung Balai Pustaka menjadi pusat kegiatan penerbitan buku-buku penting, termasuk karya sastra yang kini dikenal sebagai tonggak awal lahirnya kesusastraan modern Indonesia.

Gedung Balai Pustaka dan Arsitektur Kolonial

Gedung Balai Pustaka terletak di kawasan Jakarta, tepatnya di Jalan Budi Utomo. Bangunan ini berdiri dengan gaya arsitektur kolonial Belanda yang khas: berdinding tebal, berplafon tinggi, dan memiliki jendela-jendela besar.

Rancangan arsitekturnya dibuat untuk menyesuaikan dengan iklim tropis Indonesia, sehingga ruangan di dalamnya tetap sejuk meski tanpa pendingin udara modern.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait