Pemkot PGA

Jalan Anyer–Panarukan: Jejak Sejarah Jalan Raya Pos Peninggalan Daendels yang Membelah Pulau Jawa

Jalan Anyer–Panarukan: Jejak Sejarah Jalan Raya Pos Peninggalan Daendels yang Membelah Pulau Jawa

Jalan Anyer–Panarukan-net-kolase

PAGARALAMPOS.COM - Pulau Jawa memiliki salah satu jalur bersejarah yang hingga kini masih menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa, yaitu Jalan Anyer–Panarukan. Jalan ini lebih dikenal dengan sebutan Jalan Raya Pos, sebuah proyek ambisius yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels dari Belanda pada tahun 1808–1809.

Dengan panjang mencapai ±1.000 kilometer, jalan tersebut membentang dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur, melewati berbagai kota besar di Jawa.

Pembangunan jalan ini memiliki tujuan utama memperkuat pertahanan dan mempercepat mobilisasi pasukan Belanda, sekaligus memperlancar arus perdagangan.

BACA JUGA:Sejarah Suku Sasak: Asal-Usul, Kebudayaan, dan Tradisi Masyarakat Asli Lombok!

Namun, pembangunan Jalan Raya Pos tidak terlepas dari kontroversi. Ribuan pekerja pribumi dipaksa bekerja dengan sistem kerja rodi, bahkan banyak yang meninggal akibat kelelahan, penyakit, dan perlakuan kejam pada masa kolonial.

Hal ini meninggalkan catatan kelam dalam sejarah Indonesia, di balik megahnya proyek infrastruktur tersebut.

Kini, Jalan Anyer–Panarukan masih bisa ditemui jejaknya dalam bentuk jalur utama yang dilalui kendaraan antarkota di Jawa. Banyak ruas jalan raya nasional saat ini merupakan bagian dari jalan yang dahulu dibangun Daendels.

Selain berfungsi sebagai penghubung utama, jalan ini juga menjadi saksi bisu bagaimana rakyat Nusantara berjuang dan menderita di bawah penjajahan.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Halau-Halau: Jejak Alam dan Budaya di Puncak Tertinggi Kalimantan Selatan!

Sejarawan menyebut Jalan Raya Pos sebagai salah satu warisan sejarah paling monumental di Jawa, karena tidak hanya mencerminkan strategi kolonial Belanda dalam menguasai wilayah, tetapi juga meninggalkan pengaruh besar terhadap sistem transportasi modern di Indonesia.

Bagi masyarakat Indonesia, mengingat sejarah Jalan Anyer–Panarukan berarti tidak hanya melihatnya sebagai jalur transportasi, melainkan juga sebagai pengingat perjuangan dan pengorbanan rakyat pada masa kolonial.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait