Sejarah Tari Pendet: Dari Persembahan Sakral di Pura hingga Menjadi Ikon Budaya Bali!
Sejarah Tari Pendet: Dari Persembahan Sakral di Pura hingga Menjadi Ikon Budaya Bali!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Tari Pendet merupakan salah satu tarian tradisional Bali yang memiliki daya tarik tersendiri di mata masyarakat Indonesia maupun wisatawan mancanegara.
Keindahan gerakan, iringan musik gamelan, serta makna filosofis yang terkandung di dalamnya menjadikan tari ini sebagai bagian penting dari warisan budaya Bali.
Lebih dari sekadar hiburan, Tari Pendet lahir dari akar spiritual dan religius masyarakat Hindu Bali yang menjunjung tinggi nilai kesucian dan penghormatan kepada Sang Pencipta.
Asal Usul dan Latar Belakang
BACA JUGA:Sejarah Tari Barong: Simbol Pertarungan Abadi Antara Kebaikan dan Kejahatan dalam Budaya Bali!
Awalnya, Tari Pendet bukanlah tarian pertunjukan sebagaimana yang sering ditampilkan di panggung seni atau acara pariwisata. Tari ini pada mulanya merupakan bagian dari upacara keagamaan di pura-pura Bali.
Masyarakat Hindu Bali memandang tarian sebagai persembahan, sarana penyambutan dewa-dewi yang diyakini turun ke bumi untuk memberkati umatnya.
Pendet berarti “menyambut” atau “menurunkan,” sesuai dengan fungsi awalnya, yaitu sebagai tarian penyambutan roh suci atau dewa yang hadir dalam upacara ritual.
Para penari, biasanya perempuan, menari sambil membawa bokor berisi bunga.
BACA JUGA:Sejarah Curug Mandalawangi: Keindahan Alam dan Cerita di Baliknya!
Gerakan mereka ditujukan untuk menyebarkan bunga ke udara atau ke sekitar pelataran pura sebagai simbol penyucian dan penghormatan.
Perkembangan Tari Pendet
Seiring berjalannya waktu, Tari Pendet mengalami transformasi. Perubahan ini tidak lepas dari peran seniman Bali yang ingin memperkenalkan budaya mereka ke ranah yang lebih luas.
Pada tahun 1950-an, seniman I Wayan Rindi bersama Ni Ketut Reneng melakukan inovasi dengan mengemas Tari Pendet menjadi sebuah tarian penyambutan tamu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
