Sejarah Suku Dawan, Asal Usul, Tradisi dan Identitas Budaya Masyarakat Timor!

Tenun ikat khas Timor menjadi simbol penting yang dikenakan dalam acara adat maupun upacara keluarga. Motif tenun biasanya mencerminkan status sosial, daerah asal, hingga makna spiritual tertentu.

BACA JUGA:Yuk Telusuri Perjalanan Pengetahuan dari Naskah Kuno sampai Jadi Buku Sekolah

Struktur Sosial dan Kehidupan

Suku Dawan memiliki struktur sosial yang terikat kuat pada nilai kekeluargaan dan adat istiadat.

Masyarakat hidup dalam ikatan marga atau klan yang disebut kanaf. Setiap kanaf memiliki aturan adat, pemimpin, serta tanah ulayat yang diwariskan turun-temurun.

Pemimpin adat berperan penting dalam mengatur kehidupan sosial, termasuk dalam hal pernikahan, pembagian tanah, hingga penyelesaian sengketa.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Dawan banyak bergantung pada pertanian lahan kering. Mereka menanam jagung, ubi, kacang-kacangan, dan sorgum sebagai makanan pokok.

Jagung bahkan dianggap sebagai simbol kehidupan, karena menjadi hasil bumi yang paling diandalkan di tanah Timor yang kering.

Selain bercocok tanam, beternak sapi dan kambing juga menjadi bagian penting dari mata pencaharian.

BACA JUGA:Yuk Telusuri Perjalanan Pengetahuan dari Naskah Kuno sampai Jadi Buku Sekolah

Kepercayaan dan Tradisi Adat

Sebelum masuknya agama-agama besar, masyarakat Dawan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Mereka percaya pada kekuatan roh leluhur serta alam.

Konsep kosmologi tradisional dikenal dengan sebutan Uis Neno (dewa langit) dan Uis Afu (dewa bumi).

Hingga kini, sebagian masyarakat Dawan masih memelihara ritual adat yang berkaitan dengan penghormatan leluhur, meski mayoritas telah memeluk agama Kristen sejak kedatangan misionaris pada abad ke-17.

Salah satu tradisi adat yang terkenal adalah Upacara Pah Meto, yakni ritual syukuran setelah panen jagung. Selain itu, ada pula tradisi natoni, sebuah bentuk pidato adat dengan bahasa kiasan yang penuh makna filosofis.

Sumber: