Jejak Perkembangan Wisata di Bukit Sylvia Labuan Bajo: Kombinasi Alam dan Sejarah
Jejak Perkembangan Wisata di Bukit Sylvia Labuan Bajo: Kombinasi Alam dan Sejarah-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Labuan Bajo, sebuah kota kecil di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kini telah menjadi salah satu destinasi favorit di Indonesia.
Di tengah pesona pulau-pulau eksotis dan Taman Nasional Komodo, terdapat sebuah bukit yang mulai menarik perhatian wisatawan, yakni bukit Sylvia.
Hanya sekitar 10 menit berkendara dari pusat kota, Bukit Sylvia menawarkan panorama alam yang memukau dan perlahan menjadi ikon wisata baru. Selain keindahannya, bukit ini juga menyimpan cerita unik yang patut diketahui.
Asal-Usul Nama Bukit Sylvia
Nama “Bukit Sylvia” bukan berasal dari tradisi lokal atau warisan budaya setempat. Konon, penamaan ini muncul secara tidak resmi oleh wisatawan atau investor asing yang datang ke Labuan Bajo pada awal 2000-an.
BACA JUGA:Berhasil Evakuasi Bus Terperosok di Wisata Gunung Dempo
BACA JUGA:Warungboto: Situs Sejarah yang Terlupakan, Kini Jadi Primadona Wisata?
Beberapa versi menyebutkan bahwa nama ini terinspirasi dari seorang wisatawan atau pemilik properti yang berinvestasi di kawasan tersebut.
Sejak saat itu, istilah Sylvia mulai populer untuk menyebut bukit yang menawarkan pemandangan laut lepas dan gugusan pulau-pulau kecil.
Meski tidak memiliki sejarah panjang seperti situs budaya lain di Flores, Bukit Sylvia mencerminkan transformasi Labuan Bajo menjadi destinasi wisata internasional.
Secara geografis, bukit ini berada di wilayah pesisir yang dulunya digunakan penduduk lokal sebagai lahan penggembalaan atau tempat bersantai menikmati angin laut.
BACA JUGA:Nikmati Momen Indah! 5 Tempat Wisata di Sulawesi Barat yang Pas untuk Liburan Romantis dan Healing
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata di Sulawesi Barat dengan Pemandangan Memukau untuk Healing
Bukit Sylvia dan Perkembangan Pariwisata
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
