Sisi Gelap Peradaban Aztec: Praktik Pengorbanan Manusia yang Menggetarkan Sejarah
Sisi Gelap Peradaban Aztec: Praktik Pengorbanan Manusia yang Menggetarkan Sejarah-Foto: net -
BACA JUGA:Sejarah dan Cerita Mistis Gunung Urug: Desa yang Terkubur Waktu
Mereka percaya para dewa berjuang melawan kekuatan kegelapan setiap hari agar dunia tetap teratur dan terang.
Tanpa adanya pengorbanan manusia, diyakini dunia akan tenggelam dalam kekacauan dan kegelapan.
Tradisi Pengorbanan Manusia
Bagi Aztec, pengorbanan manusia merupakan bentuk pengabdian tertinggi kepada para dewa. Biasanya, korban adalah tawanan perang yang dipilih melalui ritual tertentu.
Jantung korban diambil saat mereka masih hidup dan dipersembahkan di altar puncak piramida kuil di hadapan imam dan rakyat.
BACA JUGA:Mengenal Gunung Sumantri: Simbol Kejayaan dan Warisan Sejarah di Tanah Papua
BACA JUGA:Mengungkap Kisah Mistis dan Spiritualitas Gunung Pakuwojo: Warisan Sejarah dari Tanah Jawa
Yang menarik, beberapa korban justru merasa bangga dan terhormat karena dapat menjadi persembahan untuk para dewa.
Bahkan, mereka sering diperlakukan dengan kehormatan seperti bangsawan sebelum pengorbanan dilakukan.
Kehidupan Sehari-hari
Meski dikenal dengan ritual pengorbanan, Suku Aztec juga mencatat banyak prestasi. Mereka mengembangkan teknik pertanian chinampa (pertanian terapung), merancang kota dengan tata ruang yang teratur, mengelola sistem irigasi, serta membuat kalender astronomi yang sangat akurat.
Sistem pendidikan mereka juga maju, menyediakan pendidikan dasar untuk anak-anak dari berbagai lapisan masyarakat tentang agama, seni, dan strategi perang.
Kejatuhan Kerajaan Aztec
Segalanya berubah pada tahun 1519 ketika bangsa Spanyol, dipimpin Hernán Cortés, tiba di wilayah Aztec.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
