Jejak Sejarah dan Keagungan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Ikon Kota Jakarta yang Mendunia

Proyek pembuatan patung ini dimulai pada tahun 1987 atas inisiatif Presiden Soeharto dan rampung sekitar dua tahun kemudian.

Terbuat dari perunggu, pengerjaannya membutuhkan ketelitian tinggi dan melibatkan banyak seniman, sebagai lambang sinergi antara pemerintah, seniman, dan masyarakat.

Patung ini diresmikan pada tahun 1989 oleh Presiden Soeharto. Sejak saat itu, menjadi bagian integral wajah Jakarta dan sering dijadikan latar belakang berbagai kegiatan budaya maupun aksi unjuk rasa.

Seiring waktu, patung telah menjalani beberapa proses pemugaran agar tetap terjaga keutuhan dan keindahannya.

BACA JUGA:Sejarah Majapahit Tak Pernah Lengkap, Ini Alasannya

BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan para ahli pelestarian cagar budaya secara rutin merawatnya agar tetap kokoh meski berada di tengah kota yang padat dan penuh polusi.

Salah satu renovasi besar terjadi pada awal 2000-an, meliputi perbaikan bagian yang mulai aus serta penataan taman di sekitar patung.

Patung Arjuna Wijaya bukan hanya sebagai hiasan kota, melainkan juga menjadi simbol harapan bangsa terhadap kepemimpinan yang berlandaskan nilai moral, keberanian, dan dedikasi.

Dari sisi budaya, patung ini juga mengingatkan kita pada akar peradaban Nusantara yang dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan cerita epik India yang kemudian diadaptasi ke dalam seni wayang dan tradisi lokal.

Sumber: