Penjelajahan Samudra Tak Selamanya Soal Keberanian Tapi Juga Penindasan
Bahwa mereka berlayar menembus badai demi menemukan dunia baru yang belum terpetakan.--
BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara
Yang menyedihkan adalah bagaimana sejarah kemudian ditulis hanya dari sudut pandang pemenang.
Penjelajah dianggap pahlawan sedangkan penduduk lokal hanya disebut sebagai penghalang.
Padahal yang terjadi jauh lebih kompleks dan penuh luka yang belum sepenuhnya sembuh.
Tapi generasi setelahnya tumbuh dengan cerita setengah yang sudah dipoles sedemikian rupa.
BACA JUGA:Belajar Sejarah Dunia Nggak Lagi Ngebosenin, Coba 5 Aplikasi Keren Ini!
Hari ini kita hidup dalam dunia yang dibentuk oleh peta buatan mereka.
Banyak perbatasan negara kita hasil dari kesepakatan penjajah bukan dari sejarah kita sendiri.
Bahasa ekonomi hingga hukum yang kita pakai banyak yang berasal dari sisa sisa kolonial.
Dan semua itu berawal dari kapal yang datang entah dari barat entah dari utara.
BACA JUGA:Gali Masa Lalu, Raup Views! Tips Jitu Bikin Konten Sejarah Banjir Like!
Tentu tidak semua pelaut datang dengan niat jahat dan tidak semua kisah adalah kehancuran.
Ada pula pertukaran budaya pengetahuan dan kerjasama yang tumbuh dari perjumpaan.
Tapi menutup mata dari sisi gelap sejarah hanya membuat kita jauh dari kebenaran.
Karena keberanian sejati juga berarti berani mengakui luka yang pernah kita alami bersama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
