Mengenal Benteng Indrapatra: Warisan Pertahanan Kuno di Pesisir Aceh
Mengenal Benteng Indrapatra: Warisan Pertahanan Kuno di Pesisir Aceh-Foto: ist-
PAGARALAMPOS.COM - Di wilayah pesisir utara Aceh, tepatnya di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, terdapat sebuah benteng kuno yang masih berdiri tegak hingga kini. Bangunan ini menjadi penanda penting atas perjalanan sejarah panjang di kawasan tersebut.
Benteng ini dikenal sebagai Benteng Indrapatra, simbol pertahanan masa silam yang mencerminkan kejayaan kerajaan-kerajaan kuno di Aceh serta kecanggihan strategi militer di masa lalu.
Asal Usul dan Latar Sejarah
Benteng Indrapatra diyakini berasal dari era Kerajaan Lamuri, salah satu kerajaan Hindu tertua yang pernah berdiri di tanah Aceh. Benteng ini menjadi bagian dari sistem pertahanan wilayah pesisir yang saat itu sangat penting, terutama dalam menghadapi ancaman dari laut.
BACA JUGA:Sejarah Candi Bumi Ayu: Jejak Hindu di Tanah Sumatera Selatan!
Diperkirakan, bangunan awal benteng ini sudah ada sejak abad ke-7 Masehi.
Pada masa itu, Lamuri merupakan kerajaan maritim yang cukup kuat dan memiliki peran strategis dalam jalur perdagangan internasional, khususnya dengan pedagang dari India, Arab, dan Tiongkok.
Lokasinya yang menghadap Selat Malaka membuatnya sangat strategis untuk memantau pergerakan kapal-kapal asing.
Dinding-dinding tebal benteng ini dirancang untuk menahan serangan, baik dari senjata tajam maupun meriam, meskipun desain aslinya kemungkinan besar belum dilengkapi meriam seperti pada masa selanjutnya.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Pakuwojo: Jejak Mistis, Spiritualitas, dan Perjuangan di Tanah Jawa!
Peran pada Masa Kesultanan AcAce
Memasuki abad ke-16, ketika Kesultanan Aceh Darussalam bangkit sebagai salah satu kekuatan besar di Asia Tenggara, Benteng Indrapatra mengalami perombakan besar-besaran.
Di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607–1636), benteng ini dipugar dan dijadikan bagian dari sistem pertahanan pantai Aceh.
Pada masa itu, ancaman datang dari kekuatan kolonial Eropa, seperti Portugis dan Belanda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
