Desa Adat Ratenggaro: Warisan Arsitektur Unik dan Kisah Perang Suku di Tanah Sumba
Desa Adat Ratenggaro: Warisan Arsitektur Unik dan Kisah Perang Suku di Tanah Sumba-Foto: net -
Salah satu aktivitas menarik di Ratenggaro adalah menunggang kuda Sandalwood, jenis kuda lokal hasil persilangan antara kuda Arab dan kuda poni Sumba.
BACA JUGA:Sejarah Suku Moronene: Warisan Leluhur yang Bertahan di Tengah Arus Modernisasi!
BACA JUGA:Kerak Telor. Makanan Betawi Paling Terkenal Kesukaan Bangsawan Belanda? Ini Sejarahnya!
Meskipun berukuran lebih kecil, kuda ini terkenal tangkas dan kuat.
Dengan tarif sekitar Rp50.000, pengunjung dapat menjelajahi desa atau bahkan menunggangi kuda hingga ke pantai. Uniknya, kuda-kuda ini juga mampu berenang di laut dengan kedalaman hingga 1,5 meter sambil ditunggangi.
Desa Adat Ratenggaro tidak hanya menyuguhkan panorama indah dan peninggalan sejarah, tetapi juga menawarkan pengalaman budaya yang mendalam.
Keaslian warisan leluhur yang terjaga menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi utama dalam perjalanan wisata budaya ke Pulau Sumba.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
