Pemkot PGA

Menelusuri Rahasia dan Enigma Lubang Jepang di Bukittinggi

Menelusuri Rahasia dan Enigma Lubang Jepang di Bukittinggi

lubang Jepang merupakan sebuah terowongan (bunker) perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekita-net-

BACA JUGA: Tren Fashion Jepang 2025: 9 Style Hits yang Wajib Kamu Tahu!

Pembangunan Lubang Jepang bersamaan dengan berlangsungnya Perang Asia Timur Raya atau dikenal sebagai Perang Pasifik, di mana Jepang berusaha menguasai Asia dengan melawan negara-negara Barat.

Keberadaan Lubang Jepang Bukittinggi dipicu oleh adanya Perang Dunia II, dan terowongan ini dibangun untuk melindungi diri dari serangan Sekutu.

Diperkirakan bahwa Jepang menjadikan tempat ini sebagai pusat komando perang.

Hirotada Honjyo, seorang Jepang yang berada di bawah perintah Letjen Moritake Tanabe, yang merupakan komandan Divisi ke-25 Angkatan Darat Jepang, ditugaskan untuk merencanakan, membangun, dan mengawasi pembuatan Lubang Perlindungan di Ngarai Bukittinggi.

Lubang Jepang ini didirikan di Jalan Panorama, Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi, dengan alasan letaknya yang sangat strategis sebagai pusat komando Jepang selama Perang Dunia II.

Keberadaan Lubang Jepang di Kota Bukittinggi berkaitan langsung dengan Perang Asia Timur Raya.

BACA JUGA:Dibalik Penyerahan Jepang, Ledakan, Radiasi, dan Air Mata Tak Terlupakan

Oleh karena itu, untuk melindungi diri dari serangan Sekutu, dibangunlah tempat pertahanan bagi tentara Jepang.

Sebagai tempat penyimpanan alat perang dan lokasi persembunyian dari Sekutu, menurut kesaksian seorang pekerja yang terlibat dalam pembangunan Lubang Jepang, konflik antara Jepang dan Sekutu menyebabkan Jepang terdesak hingga mendarat di Indonesia, khususnya Bukittinggi, untuk merancang sebuah tempat perlindungan bawah tanah bernama Lubang Jepang.

Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan berlangsungnya Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.

Jepang tiba di Indonesia saat sedang berlangsung pertempuran laut di Balikpapan yang berkaitan dengan sumber minyak dan karet.

Dalam satu hari, Angkatan Perang Jepang yang berangkat dari Davao (Filipina) berhasil menguasai Tarakan.

Merasa senang karena meraih kemenangan di Tarakan dengan mudah, para Laksamana Jepang memutuskan untuk segera bergerak ke Balikpapan, yang juga merupakan pusat pengolahan minyak penting, menggunakan kapal pendaratan tentara yang dijaga oleh kapal penjelajah dan kapal perusak lainnya.

Rangkaian kejadian yang melahirkan Lubang Japang di Bukittinggi terjadi akibat konflik antara Jepang dan Sekutu selama Perang Dunia II.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait