Pemkot PGA

Sejarah Rumah Adat Kebaya: Filosofi dan Keunikan Arsitektur Tradisional Betawi!

Sejarah Rumah Adat Kebaya: Filosofi dan Keunikan Arsitektur Tradisional Betawi!

Sejarah Rumah Adat Kebaya: Filosofi dan Keunikan Arsitektur Tradisional Betawi!-net: foto-

BACA JUGA:Sejarah Candi Plaosan: Memiliki Fungsi, Makna dan Keindahan Hingga Harmoni dalam Sejarah Nusantara!

2. Teras Luas sebagai Ruang Bersosialisasi

Di masa lalu, teras juga menjadi tempat untuk berinteraksi dengan tetangga, mencerminkan budaya sosial masyarakat Betawi yang erat dengan nilai kekeluargaan.

3. Struktur Bangunan Berbahan Kayu

Dinding rumah biasanya terbuat dari papan kayu dengan desain ukiran sederhana, sementara lantainya bisa berupa papan kayu atau tegel tanah liat.

BACA JUGA:Sejarah Candi Plaosan: Memiliki Fungsi, Makna dan Keindahan Hingga Harmoni dalam Sejarah Nusantara!

Material kayu dipilih karena dapat memberikan kesejukan di dalam rumah serta mudah diperoleh pada zaman dahulu.

4. Pembagian Ruangan yang Simpel dan Fungsional

  • Paseban: di dalam Ruangan di bagian depan yang sebagai sebagai ruang tamu.

5. Pintu dan Jendela Lebar

BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Ranau: Tradisi, Adat Istiadat Hingga Perjalanan Budaya Ditanah Sumatera!

Rumah Kebaya mempunyai pintu dan jendela yang lebar memungkinkan sirkulasi udara yang baik di sebuah rumah. Hal ini membuat rumah tetap sejuk meskipun cuaca di luar panas.

Makna Filosofis dalam Rumah Kebaya

Rumah adat Betawi tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakatnya.

Keterbukaan dan Keramahan

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Tidung: Dari Kerajaan Maritim hingga Warisan Budaya di Kalimantan Utara!

  • Teras yang luas melambangkan keterbukaan masyarakat Betawi dalam menerima tamu.
  • Jendela besar yang selalu terbuka mencerminkan keramahan dan sikap sosial masyarakat Betawi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: