Hilang Ribuan Tahun Lalu, Benarkah Gunung Krakatau dan Dempo Penyebabnya? Simak Faktanya Disini
Hilang Ribuan Tahun Lalu, Benarkah Gunung Krakatau dan Dempo Penyebabnya? Simak Faktanya Disini-Foto: net-
BACA JUGA:Sasaran Para Wisatawan Dan Arkeologi! Wisata Situs Di Gunung Padang Ini Gegerkan Dunia
Santos juga menjelaskan bahwa beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia sebelum terjadinya bencana tersebut.
Cerita Plato tentang Atlantis menggambarkannya sebagai negara makmur yang bermandikan sinar matahari sepanjang waktu.
Indonesia, dengan letaknya di sekitar garis khatulistiwa, memenuhi syarat-syarat tersebut.
Plato juga menggambarkan Atlantis sebagai pusat peradaban dunia yang kaya akan alam, ilmu pengetahuan, bahasa, dan lain-lain.
BACA JUGA:Menguak Rahasia Tehnologi kuno, Situs Megalit Gunung padang yang Meggemparkan Dunia!
Pulau-pulau di Indonesia juga dianggap sebagai puncak-puncak gunung dan dataran tinggi dari benua Atlantis yang tenggelam.
Namun, Santos menekankan bahwa banyak peneliti terperdaya oleh kesamaan nama "Atlantis" dengan Samudera Atlantik, yang terletak di antara Eropa, Amerika, dan Afrika.
Pada masa kuno sebelum ditemukannya Benua Amerika, Samudera Atlantik sebenarnya merujuk pada terusan Samudera Pasifik dan Hindia.
Menurut Santos, keengganan Dunia Barat untuk mengakui Indonesia sebagai wilayah Atlantis dikarenakan hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang penemu peradaban.
BACA JUGA:Menguak Rahasia Tehnologi kuno, Situs Megalit Gunung padang yang Meggemparkan Dunia!
Jika bukti keberadaan Atlantis di Indonesia ditemukan, maka teori yang menyatakan Barat sebagai penemu dan pusat peradaban dunia akan terguncang.
Namun, beberapa pakar berpendapat bahwa teori Atlantis di Indonesia masih harus dikaji lebih lanjut karena belum didukung oleh bukti-bukti yang memadai.
Meskipun demikian, pandangan ini mengundang minat banyak orang untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mengungkap misteri Atlantis yang masih menyimpan banyak pertanyaan.
Sementara itu, Profesor Wahyu Hantoro, pakar Geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menganggap analisis Santos sebagai hipotesis yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
