Sejarah Tari Haka: Warisan Sakral yang Mendunia dari Ritual Perang hingga Panggung Dunia!

PAGARALAMPOS.COM - Tari Haka merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya paling terkenal dari suku Māori di Selandia Baru.

Gerakan yang energik, teriakan lantang, serta ekspresi wajah yang penuh semangat menjadikan tari ini tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga sarat makna historis dan spiritual.

Dalam perjalanan sejarahnya, Haka bukan hanya sekadar tarian, tetapi sebuah bentuk komunikasi yang menggambarkan identitas, kehormatan, dan solidaritas.

Asal Usul Tari Haka

BACA JUGA:Mengenal Sejarah di Museum of Macau: Menelusuri Jejak Budaya Timur dan Barat!

Tari Haka berasal dari kebudayaan Māori, suku pribumi yang telah mendiami Aotearoa—nama asli Selandia Baru—sejak abad ke-13.

Menurut kepercayaan tradisional, Haka diciptakan oleh dewa matahari, Tama-nui-te-rā, sebagai bentuk perayaan atas kelahiran putra-putranya.

Tarian ini kemudian berkembang menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Māori.

Saat para prajurit Māori hendak pergi bertempur, mereka akan mempersembahkan Haka sebagai bentuk pemompaan semangat dan pernyataan keberanian.

Dalam konteks ini, Haka berfungsi sebagai alat untuk menanamkan rasa takut pada musuh, serta memperkuat tekad dalam diri sendiri.

Jenis-Jenis Haka

BACA JUGA:Sejarah Bukit Sikunir: Menelusuri Keindahan Alam dan Kearifan Lokal dari Negeri Atas Awan Dieng!

Peruperu: Haka jenis ini digunakan dalam konteks peperangan. Gerakannya sangat keras dan ekspresif, dengan hentakan kaki dan teriakan yang menggema. Peruperu biasanya dilakukan dengan membawa senjata tradisional.

Ngāti Toa Ka Mate: Ini adalah Haka paling terkenal di dunia, yang diciptakan oleh kepala suku Te Rauparaha pada awal abad ke-19.

Sumber: