Sejarah Monumen Pattimura: Simbol Perjuangan Anak Negeri dari Maluku!
Sejarah Monumen Pattimura: Simbol Perjuangan Anak Negeri dari Maluku!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di pusat Kota Ambon, Maluku, berdiri megah sebuah patung perunggu yang menggambarkan sosok laki-laki bersenjata parang Di tangan kanan dan kitab Di tangan kiri.
Sosok itu adalah Kapitan Pattimura, nama yang sudah melekat dalam ingatan kolektif bangsa Indonesia sebagai pejuang yang gigih melawan kolonialisme Belanda.
Latar Belakang Sejarah Pattimura
Nama asli Pattimura adalah Thomas Matulessy, seorang pemuda kelahiran Pulau Saparua pada 8 Juni 1783.
BACA JUGA:Uhang Pandak. Sosok Legendaris yang Jadi Bagian dari Budaya Lokal Masyarakat Jambi di Gunung Kerinci
Ia merupakan keturunan bangsawan Maluku yang juga mengabdi sebagai serdadu di ketentaraan Inggris saat wilayah itu dikuasai Britania Raya (1810–1817).
Namun, ketika kekuasaan Inggris diserahkan kembali kepada Belanda, berbagai kebijakan kolonial baru mulai diterapkan dan menimbulkan penderitaan di kalangan rakyat.
Di bawah kekuasaan Belanda, rakyat Maluku mengalami ketidakadilan, pemerasan, dan berbagai bentuk diskriminasi.
Puncaknya, Pattimura dan para pemuda Saparua memutuskan untuk mengangkat senjata pada tahun 1817 dalam sebuah perlawanan berskala besar.
BACA JUGA:Bongkahan Terbesar Emas Dunia yang Pernah Tercatat Dalam Sejarah Dunia. Ada di Indonesia?
Salah satu peristiwa penting dalam perjuangannya adalah penyerbuan dan pengambilalihan Benteng Duurstede di Saparua, yang kemudian membuat nama Pattimura dikenal luas sebagai simbol perlawanan rakyat timur Indonesia.
Sayangnya, perjuangan itu berakhir tragis setelah Pattimura ditangkap dan dihukum mati oleh pemerintah Belanda pada 16 Desember 1817 di Ambon.
Meski begitu, warisannya sebagai tokoh pahlawan tak pernah sirna dari hati masyarakat Maluku.
Pendirian Monumen Pattimura
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
