Menguak Sejarah Benteng Putri Hijau: Jejak Perlawanan dan Legenda di Sumatra Utara!
Menguak Sejarah Benteng Putri Hijau: Jejak Perlawanan dan Legenda di Sumatra Utara!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di tengah lanskap perbukitan yang hijau dan alam yang tenang di Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Berdirilah sebuah situs bersejarah yang menyimpan kisah kepahlawanan, tragedi, dan mitos yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Situs tersebut dikenal dengan nama Benteng Putri Hijau, sebuah peninggalan sejarah yang bukan hanya mencerminkan kekuatan militer masa lampau.
Tetapi juga nilai budaya dan kisah legendaris yang hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Melayu Deli.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah Suku Nyama Selam: Penjaga Tradisi Maritim di Indonesia Timur!
Asal-usul dan Nama Benteng
Nama “Putri Hijau” berasal dari tokoh legendaris yang konon merupakan seorang putri kerajaan yang memiliki kecantikan luar biasa.
Hingga disebut-sebut memiliki kulit berwarna hijau keemasan, yang dianggap sebagai berkah dari alam atau pertanda kesaktian.
Kisah Legenda: Perang dan Pengorbanan
Menurut cerita rakyat yang berkembang, Benteng Putri Hijau dibangun sebagai tempat perlindungan dan pertahanan dari ancaman Kerajaan Aceh yang pada saat itu sedang dalam ekspansi wilayah ke pesisir timur Sumatra.
Ketika pasukan Aceh menyerbu wilayah Deli, dua pangeran dari Kerajaan Deli Tua memimpin perlawanan sengit dari dalam benteng ini.
Meskipun mereka mampu menahan serangan dalam waktu yang cukup lama, kekuatan musuh yang jauh lebih besar akhirnya membuat benteng runtuh.
Dalam situasi yang genting dan untuk menghindari penangkapan oleh musuh, Putri Hijau dikisahkan berubah menjadi meriam emas dan dihanyutkan ke laut, atau menurut versi lain, ditelan bumi di dalam benteng.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
