Menyikapi Sejarah Masjid Nabawi: Dari Sederhana Hingga Menjadi Pusat Dunia Islam!
Menyikapi Sejarah Masjid Nabawi: Dari Sederhana Hingga Menjadi Pusat Dunia Islam!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Masjid Nabawi adalah salah satu tempat suci paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia.
Terletak di Kota Madinah, Arab Saudi, masjid ini tidak hanya menjadi simbol kebesaran Islam, tetapi juga saksi bisu perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW.
Seiring waktu, Masjid Nabawi telah mengalami banyak perkembangan, baik dari segi arsitektur maupun fungsinya sebagai pusat spiritual, pendidikan, dan sosial.
Awal Mula Pembangunan
BACA JUGA:Tak Disangka Perdagangan di Jalur Sutra Jadi Akar Dunia Global Saat Ini
Saat itu, beliau disambut hangat oleh kaum Anshar, penduduk asli Madinah. Nabi kemudian membeli sebidang tanah milik dua anak yatim, Sahl dan Suhail, untuk dijadikan lokasi pembangunan masjid.
Masjid yang awalnya sangat sederhana ini dibangun dengan bahan dasar dari tanah liat, batang kurma sebagai tiang, dan atap dari pelepah kurma.
Lantainya pun masih berupa tanah. Ukurannya sekitar 35 x 30 meter.
Di bagian sisi utara masjid terdapat area bernama Suffah, tempat para sahabat yang miskin dan tidak memiliki tempat tinggal menetap dan belajar langsung dari Nabi.
BACA JUGA:Sunan Gung Jati. Sosok Kharismatik Penyebar Ajaran Agama Islam di Jawa dan Peninggalannya
Masjid ini tidak hanya digunakan untuk salat, tapi juga menjadi tempat berkumpul, berdiskusi, dan mengatur strategi dakwah.
Bahkan, keputusan-keputusan penting negara dan hukum Islam banyak yang diambil di tempat ini.
Perluasan di Zaman Khulafaur Rasyidin
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, Masjid Nabawi terus mengalami perkembangan. Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama, tidak melakukan perluasan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
