Menyingkap Sejarah Kawah Bromo: Antara Mitos, Letusan, dan Keindahan Abadi!

Menyingkap Sejarah Kawah Bromo: Antara Mitos, Letusan, dan Keindahan Abadi!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Kawah Bromo, yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, merupakan salah satu ikon pariwisata alam paling terkenal di Indonesia.
Namun di balik keindahannya yang memukau, Bromo menyimpan sejarah panjang yang sarat akan legenda, aktivitas geologis, serta peran penting dalam kehidupan masyarakat lokal.
Nama "Bromo" sendiri berasal dari kata "Brahma", dewa pencipta dalam ajaran Hindu, yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya dan kepercayaan masyarakat terhadap gunung ini sejak zaman dahulu.
Asal Usul dan Legenda
Sejarah Bromo tidak dapat dilepaskan dari masyarakat Tengger, suku asli yang mendiami wilayah sekitarnya.
Menurut legenda yang terkenal, Bromo adalah tempat persembahan terakhir pasangan suami istri Roro Anteng dan Joko Seger.
Pasangan ini memohon keturunan kepada para dewa dan berjanji akan mengorbankan anak bungsu mereka jika permintaan itu dikabulkan.
Setelah dikaruniai 25 anak, mereka mencoba mengingkari janji tersebut.
Namun, kekuatan alam tidak bisa dibohongi. Anak ke-25 mereka, Kesuma, akhirnya “ditelan” oleh kawah Bromo sebagai bentuk penebusan janji.
Sejak saat itu, masyarakat Tengger rutin menggelar upacara Yadnya Kasada setiap tahun sebagai bentuk penghormatan dan persembahan kepada leluhur mereka.
Aktivitas Vulkanik dan Geologi
Secara geologis, Gunung Bromo merupakan bagian dari kompleks kaldera Tengger yang sangat luas. Kaldera ini terbentuk dari letusan besar gunung purba ribuan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: