Prediksi BMKG, Ingat Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Prediksi BMKG, Ingat Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Foto : Prakiraan cuaca dari BMKG.--Pagaralampos.com

PAGARALAMPOS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja mengeluarkan peringatan terbaru. Sebagian besar wilayah Indonesia kini telah memasuki masa pancaroba.

BMKG memperkirakan bahwa 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7% wilayah Indonesia akan memasuki Musim kemarau antara bulan April hingga Juni 2025.

Prediksi ini disampaikan dalam Prospek Cuaca Mingguan untuk periode 11-17 April 2025 yang dirilis pada hari Kamis (10/4).

Menurut penjelasan BMKG, kondisi ini mengindikasikan bahwa banyak daerah di Indonesia sedang dalam fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau, yang sering disebut sebagai pancaroba.

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG: Sumsel Masuk 12 Wilayah Ini Alami Potensi Cuaca Ekstem

BACA JUGA:Release Terkini BMKG, Waspada Cuaca Ekstrim 10-11 September 2024

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG, 12 -13 Agustus 2024 Cuaca Ekstrim di Wilayah Indonesia, Sumsel Amankah

“Selama periode ini hujan umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, setelah disertai udara hangat dari pagi hingga siang yang membuat atmosfer menjadi labil,” jelas BMKG seperti yang dikutip di Instagram @infobmkg.

Kondisi ini juga dapat mengakibatkan terjadinya hujan es atau angin puting beliung. Karakteristik hujan pada masa pancaroba cenderung tidak merata dan berlangsung dalam waktu singkat.

BMKG mencatat adanya gangguan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang diprediksi aktif di Samudera Hindia barat Aceh, Sumatra bagian tengah hingga utara, Laut Cina Selatan, Kalimantan bagian tengah hingga utara.

Selat Makassar, Sulawesi bagian tengah hingga utara, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Maluku Utara, Laut Halmahera, dan Samudera Pasifik serta Papua.

BACA JUGA:Mengapa Masih Hujan di Puncak Musim Kemarau? Ini Kajian BMKG!

BACA JUGA:Urban Heat Island Mengancam Kota-kota Indonesia, BMKG Mendorong Upaya Mitigasi

“Kombinasi MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang frekuensi rendah di wilayah yang sama diprediksi aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: