Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Lonceng Cakra Donya: Simbol Persahabatan Abadi dari Timur Jauh!

Menelusuri Sejarah Lonceng Cakra Donya: Simbol Persahabatan Abadi dari Timur Jauh!

Menelusuri Sejarah Lonceng Cakra Donya: Simbol Persahabatan Abadi dari Timur Jauh!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah kompleks Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, berdiri sebuah artefak bersejarah yang tak hanya menyimpan kisah masa lalu, tetapi juga menjadi simbol persahabatan antarbangsa yang telah terjalin selama berabad-abad.

Artefak tersebut adalah Lonceng Cakra Donya, sebuah Lonceng perunggu besar yang merupakan warisan sejarah dari abad ke-15.

Asal-Usul Lonceng Cakra Donya

Lonceng Cakra Donya dipercaya dibuat sekitar tahun 1409 Masehi oleh Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah Muslim asal Tiongkok yang memimpin armada besar dalam misi diplomatik dan perdagangan ke berbagai penjuru Asia, termasuk Nusantara.

BACA JUGA:Sejarah Misteri Pulau Nusa Barong Jawa Timur: Pulau Tak Berpenghuni yang Diselimuti Aura Gaib!

Dalam perjalanannya, ia membangun hubungan diplomatik dengan beberapa kerajaan maritim, termasuk Kesultanan Samudera Pasai yang merupakan cikal bakal Aceh Darussalam.

Sebagai simbol perdamaian dan persahabatan, Cheng Ho menghadiahkan lonceng besar kepada pemimpin lokal di Aceh.

Lonceng itu kemudian dikenal sebagai Cakra Donya, yang berasal dari dua kata: Cakra (berarti roda atau cakram, melambangkan kekuasaan atau kebijaksanaan dalam budaya Hindu-Buddha) dan Donya (dunia).

Nama ini menggambarkan semangat persahabatan global dan kekuatan maritim yang melintasi batas-batas budaya dan agama.

BACA JUGA:Sejarah Pantai Ujung Genteng: Perpaduan Keindahan Alam dan Jejak Sejarah di Selatan Sukabumi!

Fisik dan Inskripsi Unik

Yang membuat lonceng ini menarik bukan hanya ukurannya yang mengesankan, tetapi juga hiasan dan tulisan yang terukir di permukaannya.

Perjalanan Sejarah yang Panjang

Namun seiring berjalannya waktu, fungsinya berubah. Pada masa penjajahan Belanda, lonceng ini dipindahkan dan akhirnya disimpan sebagai koleksi sejarah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait