Filosofi dalam Kain: Kearifan Lokal Suku Seram Lewat Pakaian Tradisional

Filosofi dalam Kain: Kearifan Lokal Suku Seram Lewat Pakaian Tradisional

Filosofi dalam Kain: Kearifan Lokal Suku Seram Lewat Pakaian Tradisional-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Suku Seram adalah salah satu kelompok etnis yang tinggal di Pulau Seram, wilayah Maluku, Indonesia.

Komunitas ini dikenal dengan kebudayaannya yang khas, salah satunya terlihat dari pakaian adat mereka yang menggambarkan identitas, status sosial, dan filosofi hidup masyarakatnya.

Pakaian tradisional Suku Seram terbentuk dari perpaduan antara kondisi geografis, warisan leluhur, serta kepercayaan yang telah lama hidup di tengah masyarakat.

Karakteristik Busana Tradisional Suku Seram

Busana adat laki-laki dan perempuan dari Suku Seram memiliki ciri khas tersendiri, yang tidak hanya menonjolkan keindahan visual tetapi juga memperhatikan fungsi.

Pakaian ini biasanya digunakan dalam upacara adat, ritual keagamaan, hingga perayaan budaya penting.

BACA JUGA:Sejarah Pabrik Gula Colomadu: Warisan Industri Masa Kolonial yang Menjadi Simbol Transformasi!

BACA JUGA:Sejarah Rumah Tjong A Fie: Warisan Budaya dan Simbol Harmoni di Kota Medan!

Pakaian Adat Pria

Busana pria Suku Seram biasanya terdiri dari kain panjang atau sarung yang dikenakan di bagian bawah tubuh.

Kain ini merupakan hasil tenun tradisional dengan motif khas lokal. Untuk atasan, pria mengenakan kemeja berlengan panjang berbahan katun yang nyaman.

Warna busana cenderung netral atau gelap, menciptakan tampilan sederhana namun tetap berwibawa. Aksesori kepala seperti topi tradisional dari bahan alami seperti kulit kayu atau bambu anyaman juga melengkapi pakaian mereka.

Topi ini sering kali dihiasi dengan ornamen dekoratif yang mencerminkan nilai estetika budaya.

BACA JUGA:Menyikapi Kisah Sejarah Gedung Filateli Jakarta: Warisan Kolonial di Jantung Kota!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: