Mengungkap Misteri: Penemuan Vila dan Mosaik Romawi Kuno, Milik Siapa?

Mengungkap Misteri: Penemuan Vila dan Mosaik Romawi Kuno, Milik Siapa?-Foto: net -
Karya seni ini diperkirakan dibuat oleh tiga seniman berbeda, masing-masing dengan gaya unik mereka sendiri.
Sejarah menunjukkan bahwa setelah menaklukkan Kartago pada abad ke-2 SM, Romawi menguasai Semenanjung Iberia, memanfaatkan tambang perak dan hasil bumi untuk memperkaya kekaisaran.
Vila-vila seperti Villa Maternus menjadi simbol kekayaan dan kemewahan pada masa itu, lengkap dengan taman pusat, ruang makan megah, dan lantai mosaik yang indah.
Arkeolog menemukan bahwa vila ini mengalami renovasi besar-besaran pada akhir abad ke-4, kemungkinan saat pemerintahan Kaisar Theodosius I.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Nusa Penida Zaman Kerajaan: Sebagai Pulau Buangan yang Penuh Misteri!
BACA JUGA:Menilik Kisah Sejarah Menara Kudus, yang Memiliki Arsitektur Unik dari Menara!
Struktur utama mencakup taman yang dikelilingi beranda berkolom, sementara ruang-ruang di sekitarnya dihiasi batu marmer mahal dan mosaik berwarna-warni yang menampilkan pemandangan mitologis.
Nama Maternus yang terukir di mosaik memicu spekulasi tentang pemilik vila. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa vila ini mungkin milik Maternus Cynegius, seorang pejabat tinggi di era Theodosius.
Namun, sebagai seorang Kristen yang taat, kecil kemungkinan Cynegius akan menghiasi rumahnya dengan adegan-adegan mitologi pagan.
Kekuasaan Romawi di Iberia berakhir pada abad ke-5, saat suku Vandal dan Visigoth menginvasi wilayah tersebut.
BACA JUGA:5 Peradaban Tertua di Dunia yang Berpengaruh terhadap Sejarah Manusia di Indonesia!
BACA JUGA:Jejak Sejarah Manusia Purbakala: Penemuan Fosil dan Artefak Manusia Purbakala!
Vila ini kemudian ditinggalkan, dan sebagian material bangunannya dipindahkan untuk konstruksi lain. Mosaik-mosaik yang tersisa terkubur selama berabad-abad, hingga akhirnya ditemukan oleh Lopez pada tahun 1983.
Kini, reruntuhan Villa Maternus menjadi salah satu situs arkeologi Romawi paling penting di Spanyol.
Samuel Lopez, yang kini berusia hampir 60 tahun, terus terlibat dalam studi situs tersebut, membagikan kisah penemuan luar biasa yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: