Menggali Kearifan Lokal Suku Ambon: Tradisi, Budaya, dan Dinamika Mata Pencaharian

PAGARALAMPOS.COM - Suku Ambon adalah kelompok etnis terbesar di Provinsi Maluku, Indonesia, yang mendiami pulau-pulau seperti Ambon, Saparua, Haruku, Seram Barat, dan Nusa Laut.

Selain itu, banyak anggota masyarakat Ambon yang bermigrasi ke daerah lain seperti Jakarta, Papua, dan Jawa Barat, menunjukkan tingginya mobilitas dan dinamika sosial mereka. 

Asal-usul suku Ambon tercatat dalam Hikayat Tanah Hitu, yang menggambarkan proses migrasi awal ke Pulau Ambon melalui beberapa gelombang.

Gelombang pertama diperkirakan terjadi pada abad ke-15, dengan kelompok masyarakat yang datang dari pegunungan Paunussa di Pulau Seram. Namun, temuan arkeologi menunjukkan keberadaan manusia di Pulau Ambon sudah ada sejak era neolitikum. 

BACA JUGA:Menguak Fakta Misteri Sejarah Peninggalan Wangsa Sailendra: Candi Ratu Boko!

BACA JUGA:Bangunan Bersejarah Yogyakarta Penuh Legenda: Misteri Kandang Menjangan!

Gelombang migrasi berikutnya membawa kelompok dari Tuban, Jawa Timur, keturunan Raja Jailolo, hingga komunitas Goran.

Interaksi antar kelompok ini melahirkan identitas budaya Ambon yang kaya dan beragam, terbentuk dari akulturasi tradisi yang unik.

Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa Ambon menjadi alat komunikasi utama. Bahasa ini juga digunakan oleh masyarakat di sekitar Pulau Seram dan Lease, sering disebut sebagai bahasa Siwalima, yang menjadi simbol persatuan dan kekuatan budaya Maluku.

Masyarakat Ambon memiliki mata pencaharian yang beragam, termasuk berdagang, bertani, dan menangkap ikan.

BACA JUGA:Sejarah dan Prasejarah Suku Maluku: Dari Penjajahan Portugis Hingga Jepang!

BACA JUGA:Sejarah Suku Dayak: Asal-Usul Hingga Tradisi yang di Jalankan!

Mereka mengembangkan tanaman seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, cengkeh, dan kopi, yang menjadi komoditas penting untuk menopang perekonomian lokal.

Dengan kekayaan sejarah, keberagaman budaya, dan ketangguhan dalam mencari nafkah, suku Ambon menjadi salah satu entitas budaya yang berperan penting dalam memperkaya khazanah budaya Nusantara.

Sumber: