Majapahit dan Warisannya: Kejayaan Kerajaan yang Mencapai 30 Wilayah di Nusantara

Seorang pedagang Tiongkok bernama Wang Tayuan mencatat bahwa pengaruh Majapahit meliputi Sumatera, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, hingga wilayah timur Indonesia.

Setelah Tribhuwana Wijayatunggadewi turun takhta, Hayam Wuruk naik sebagai raja, sementara Gajah Mada tetap menjabat sebagai Mahapatih.

Dalam masa pemerintahan Hayam Wuruk (1336–1357 M), wilayah Majapahit berkembang pesat hingga mencakup lebih dari 30 daerah, termasuk Bedahulu (Bali), Lombok, Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Samudera Pasai, Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, serta berbagai wilayah lainnya di Nusantara.

BACA JUGA:Ternyata, Pempek Palembang Punya Sejarah yang Tak Terduga, Loh! Temukan Alasannya!

BACA JUGA:Misteri dan Pesona Bukit Barisan: Jejak Sejarah dan Keindahan Alam yang Menakjubkan

Pada masa ini, pengaruh Majapahit semakin meluas ke wilayah Gurun, Sasak, Seram, Buton, Makassar, Sumba, Timor, dan beberapa daerah lainnya.

Kejayaan dan Pengaruh Majapahit

Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada abad ke-14 ketika Hayam Wuruk memimpin kerajaan dengan dukungan penuh dari Gajah Mada.

Walaupun terdapat perdebatan mengenai sejauh mana pengaruh Majapahit dalam politik dan pemerintahan wilayah-wilayah yang dikuasainya, banyak sumber menyebutkan bahwa pengaruhnya meliputi Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya.

Majapahit tidak hanya dikenal karena kekuatan militernya, tetapi juga melalui hubungan diplomatik dan perdagangan dengan berbagai kerajaan lain, seperti Bengal, Cina, Champa, Kamboja, Annam (Vietnam Utara), dan Siam (Thailand).

Catatan dalam Nagarakertagama yang ditulis pada tahun 1365 menyebutkan bahwa Majapahit mengklaim kekuasaan atas banyak wilayah, termasuk Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, hingga sebagian Filipina.

BACA JUGA:Legenda Ken Arok: Perebutan Kekuasaan yang Mengubah Sejarah Nusantara

BACA JUGA:Kerajaan Kediri: Jejak Kejayaan Hindu dalam Sejarah Nusantara

Namun, beberapa sejarawan berpendapat bahwa pengaruh Majapahit di wilayah-wilayah ini lebih bersifat ekonomi dan perdagangan, dibandingkan sebagai penguasaan politik langsung.

Pada tahun 1377, setelah Gajah Mada wafat, Majapahit melancarkan ekspedisi militer ke Palembang yang mengakhiri kekuasaan Sriwijaya.

Sumber: