Kerajaan Kahuripan Terbelah, Apa Penyebab Sebenarnya? Simak Kisahnya!

Kerajaan Kahuripan Terbelah, Apa Penyebab Sebenarnya? Simak Kisahnya!

Kerajaan Kahuripan Terbelah, Apa Penyebab Sebenarnya? Simak Kisahnya!--

PAGARALAMPOS.COM - Raja Airlangga adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah kerajaan Jawa, terutama dalam era kerajaan Kahuripan yang berada di bawah kekuasaannya pada abad ke-11.

Ia dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana, tangguh dalam memimpin, dan sukses dalam memperluas wilayah kerajaannya.

Namun, meskipun memiliki kekuasaan yang besar, kisah kehidupan dan kepemimpinannya tidak selalu berjalan mulus.

Salah satu momen penting dalam sejarah Kerajaan Kahuripan adalah saat Raja Airlangga turun takhta dan terjadinya perpecahan besar dalam kerajaan yang dipimpinnya.

BACA JUGA:Apakah Anda Tahu Sejarah Kejayaan Kerajaan Aceh? Simak Kisahnya!

Pada awal masa pemerintahannya, Airlangga menunjukkan kemampuannya dalam memperkokoh stabilitas dan memperluas wilayah Kerajaan Kahuripan.

Ia dikenal sebagai seorang raja yang sangat dihormati oleh rakyatnya, berkat keberhasilannya dalam menaklukkan berbagai wilayah dan memperkenalkan kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat.

Airlangga juga dikenal sebagai seorang raja yang mengutamakan keadilan, dengan memperkenalkan sistem pemerintahan yang efektif dan menegakkan hukum secara tegas.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, Airlangga menghadapi tantangan besar dalam menjalankan pemerintahan.

BACA JUGA:Sejarah Megalitikum Pasemah di Pagar Alam

Salah satu masalah yang mengancam stabilitas kerajaan adalah masalah suksesi. Airlangga tidak memiliki keturunan yang jelas untuk menggantikan tahta.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ia akhirnya memutuskan untuk membagi kerajaannya menjadi dua bagian, yaitu Kerajaan Janggala dan Kerajaan Panjalu.

Pembagian ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan keberlanjutan pemerintahan dan menghindari konflik pewarisan tahta yang bisa merusak kerajaannya.

Setelah membagi kerajaannya, Airlangga memutuskan untuk turun takhta dan menjalani hidup sebagai seorang pertapa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: