Apa Itu Aufklärung? Menyelami Masa Pencerahan yang Mengubah Sejarah Eropa!

Apa Itu Aufklärung? Menyelami Masa Pencerahan yang Mengubah Sejarah Eropa!--
PAGARALAMPOS.COM - Aufklärung, yang dalam bahasa Indonesia berarti Pencerahan, adalah sebuah periode penting dalam sejarah Eropa, terutama pada abad ke-18.
Periode ini juga dikenal dengan istilah "The Enlightenment" dalam bahasa Inggris, yang menandakan masa perubahan besar dalam cara berpikir dan pandangan dunia masyarakat Eropa.
Aufklärung tidak hanya mempengaruhi pemikiran filsafat, tetapi juga memberikan dampak yang besar terhadap bidang politik, sains, dan budaya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Aufklärung sebagai masa pendewasaan dalam sejarah Eropa, serta pengaruhnya terhadap perkembangan dunia modern.
BACA JUGA:Penasaran dengan Sejarah Palembang? Ini Dia 6 Tempat yang Wajib Dikunjungi!
Pada intinya, Aufklärung adalah gerakan intelektual yang menekankan penggunaan akal budi, rasionalitas, dan kebebasan berpikir dalam menanggapi berbagai masalah sosial, politik, dan filosofis.
Sebelumnya, masyarakat Eropa hidup dalam dominasi dogma agama dan otoritas gereja yang membatasi ruang gerak individu.
Pada masa ini, pemikiran manusia mulai diarahkan untuk mempertanyakan keyakinan yang sudah mapan, berfokus pada penemuan kebenaran melalui metode ilmiah dan rasional.
Pemikir-pemikir besar seperti Immanuel Kant, Voltaire, Jean-Jacques Rousseau, dan John Locke memainkan peran penting dalam merintis pemikiran-pemikiran baru yang mengutamakan kebebasan individu dan hak asasi manusia.
BACA JUGA:Ingin Menyaksikan Keindahan Cirebon? Yuk, Temukan Tempat Wisata Penuh Sejarah di Sini!
Immanuel Kant, seorang filsuf Jerman yang sangat berpengaruh, dalam tulisannya yang terkenal, "Apa itu Aufklärung?" menyatakan bahwa pencerahan adalah proses manusia untuk berani menggunakan akal budi tanpa dibimbing oleh otoritas luar.
Ia mengajak umat manusia untuk keluar dari "ketidakmatangan" mereka, yang dalam pandangannya adalah ketergantungan pada aturan-aturan otoritas yang tidak mengizinkan kebebasan berpikir. Kant menekankan pentingnya kebebasan berpendapat dan berpikir, yang kelak akan mengarah pada kemajuan sosial dan intelektual.
Selain itu, pemikir seperti Voltaire dan Rousseau memperkenalkan gagasan baru dalam hal kebebasan beragama, hak asasi manusia, dan demokrasi.
Voltaire sangat vokal dalam mengkritik sistem monarki absolut dan gereja yang penuh dengan korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: