BPBD Rekam 106 Kejadian Bencana Melanda Kota Pagar Alam

BPBD Rekam 106 Kejadian Bencana Melanda Kota Pagar Alam

Foto : Banjir bandang-Ilustrasi-Net

PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM – Sepanjang tahun 2024, Kota Pagar Alam mencatat sebanyak 106 kejadian bencana yang terjadi di berbagai wilayahnya. 

Data ini dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam, menunjukkan beragam jenis bencana yang menjadi ancaman bagi warga sepanjang tahun.

Kepala BPBD Kota Pagar Alam, Jon Hasman SIP MM didampingi oleh Kepala Sub Bidang Kedaruratan, Amiril Mukminin menyebutkan, jika bencana-bencana ini meliputi tanah longsor, pohon tumbang, evakuasi warga hanyut, banjir bandang, hingga kebakaran rumah warga.

“Jumlah kejadian bencana sepanjang 2024 ini mencapai 106 insiden. Data tersebut mencakup berbagai jenis bencana, seperti tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, kebakaran rumah, dan evakuasi warga hanyut,” ungkap Jon Hasman saat ditemui.

BACA JUGA:Daftar Bencana Alam Terbaru di Indonesia, Update Data Terbaru Mei 2024

Dari rekan data peristiwa, kerawanan bencana akibat dinamika cuaca ekstrem. Musim penghujan yang kerap melanda wilayah Pagar Alam menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kerawanan bencana, terutama tanah longsor dan banjir bandang. 

Selain itu, angin kencang sering kali mengakibatkan pohon tumbang, yang tidak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga berpotensi menimbulkan korban jiwa.

Amiril Mukminin menambahkan bahwa tim BPBD senantiasa bersiaga untuk menghadapi berbagai situasi darurat. 

“Kami terus mengingatkan masyarakat Kota Pagaralam untuk selalu waspada terhadap berbagai bentuk bencana, terutama di musim penghujan seperti saat ini. Kesadaran masyarakat menjadi kunci penting dalam mengurangi risiko bencana,” ujar Amiril.

BACA JUGA:Antisiasi Terjadinya Bencana Alam di Awal 2023, Dinsos Pagar Alam Menyebut Buffer Stock Mencukupi

Bencana yang Dominan Sepanjang Tahun 2024

Dari 106 kejadian yang tercatat, tanah longsor dan pohon tumbang menjadi bencana yang paling sering terjadi. 

Hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis Pagara Alam yang berbukit dan dipengaruhi oleh curah hujan tinggi. 

Selain itu, banjir bandang juga menjadi ancaman serius, terutama di wilayah-wilayah rendah yang dekat dengan aliran sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: