Tahu dan Tempe, Sahabat atau Musuh Penderita Asam Urat?
Tahu dan Tempe, Sahabat atau Musuh Penderita Asam Urat?-Net.-Net.
PAGARALAMPOS.COM- Tahu dan tempe adalah makanan berbasis kedelai yang populer di Indonesia. Namun, bagi penderita asam urat, makanan berbahan dasar kedelai sering menjadi pertanyaan terkait keamanannya.
Berikut adalah analisis mengenai apakah tahu dan tempe aman dikonsumsi oleh penderita asam urat.
Asam Urat dan Pengaruh Makanan
Asam urat adalah kondisi di mana kadar asam urat dalam darah meningkat, yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri sendi, terutama pada kaki.
Kadar asam urat tinggi terjadi akibat produksi asam urat yang berlebih atau karena tubuh tidak mampu membuangnya secara efisien.
Salah satu penyebab utama tingginya kadar asam urat adalah konsumsi makanan tinggi purin, senyawa alami yang terdapat dalam berbagai jenis makanan. Ketika purin dipecah dalam tubuh, ia menghasilkan asam urat sebagai produk samping.
BACA JUGA:Manfaat Durian untuk Kesehatan, Buah Lezat dengan Khasiat Luar Biasa
Kandungan Purin dalam Tahu dan Tempe
Tahu dan tempe dibuat dari kedelai, yang secara alami mengandung purin.
Namun, kandungan purin pada tahu dan tempe relatif rendah dibandingkan dengan makanan lain seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut tertentu. Berikut adalah rincian kandungan purin:
Tahu: Tahu memiliki kandungan purin yang rendah hingga sedang. Proses pembuatan tahu, yang melibatkan pengendapan protein dari susu kedelai, dapat menurunkan kandungan purin dibandingkan kedelai utuh.
Tempe: Tempe, yang difermentasi dari kedelai, juga mengandung purin. Namun, fermentasi tempe dapat memecah sebagian purin, sehingga kandungan purinnya bisa lebih mudah dicerna tubuh.
Sebagai perbandingan, makanan seperti hati sapi atau ikan teri memiliki kandungan purin yang sangat tinggi dan lebih berisiko meningkatkan kadar asam urat.
BACA JUGA:Manfaat Buah Sentul, Rahasia Kesehatan yang Tersembunyi di Balik Rasa Asam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: