Vibes Wisata Budaya Timur Tengah. Inilah Keunikkan Kampung Arab di Solo

Vibes  Wisata Budaya Timur Tengah. Inilah Keunikkan Kampung Arab di Solo

Vibes Wisata Budaya Timur Tengah. Inilah Keunikkan Kampung Arab di Solo--Net

PAGARALAMPOS.COM - Kampung Arab pada Solo, yang terletak pada daerah Pasar Kliwon, merupakan daerah yg penuh menggunakan nilai sejarah dan bukti diri budaya.

Kawasan ini sebagai tempat tinggal rakyat keturunan Arab yang sudah menetap selama berabad-abad, menjadikannya saksi hayati akulturasi budaya antara pendatang berdasarkan Timur Tengah dan penduduk lokal.

Sejarah eksistensi Kampung Arab pada Solo bermula dalam masa penjajahan Belanda, waktu orang-orang keturunan Arab didatangkan ke Indonesia dan ditempatkan pada kategori penduduk Timur Asing.

Pada masa kolonial, Belanda memberlakukan kebijakan yg mengharuskan rakyat keturunan Arab tinggal pada daerah eksklusif buat memudahkan supervisi terhadap mereka, terutama lantaran kekhawatiran akan dampak penyebaran Islam yang relatif besar.

BACA JUGA:Kehidupan Sehari-hari di Kampung Arab Solo: Dampak Budaya Arab yang Masih Kental

Saat mengunjungi Kampung Arab, kita mampu mencicipi betapa kuatnya dampak sejarah yang inheren pada daerah ini.

Pasar Kliwon yang dahulu dikenal dengan nama Pasar Kambing dan hanya dibuka pada hari-hari tertentu, lambat laun berkembang menjadi kawasan pemukiman khusus masyarakat keturunan Arab.

Kampung Arab tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, namun juga menceritakan kisah panjang perjuangan dan ketangguhan masyarakat keturunan Arab dalam mempertahankan tradisi dan jati diri sekaligus beradaptasi dengan budaya lokal Solo.

Sejarah desa ini semakin menarik dengan adanya bukti nyata berupa tanah yang saat ini dijadikan lokasi Rumah Sakit Custati.

BACA JUGA:Menyelami Warisan Budaya Arab di Kampung Arab Solo: Pengaruh dan Keunikan yang Terjaga

Menurut tradisi, tanah tersebut dihadiahkan oleh  Sultan Pakubwono X kepada seorang pria Arab yang dikenal sebagai guru mengaji dan ahli pengobatan.

Orang ini pernah menyembuhkan seorang putri Sunan bernama Kustati, dan untuk menghormatinya namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di daerah tersebut.

Rumah Sakit Kustati kini menjadi bagian integral dari desa Arab, menunjukkan hubungan masyarakat Arab dengan sejarah dan budaya lokal.

Selain bernuansa sejarah, Kampung Arab juga memiliki daya tarik budaya dan arsitektur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: