Ternyata, Terjatuh dalam Tarian Guajiro Bisa Mengubah Hidup! Kenapa Bisa Begitu?

PAGARALAMPOS.COM - Suku Guajiro adalah salah satu Suku yang mendiami wilayah yang terletak di perbatasan Venezuela dan Kolombia, tepatnya di daerah semi-gurun La Guajira.

Mereka dikenal dengan kehidupan yang sangat erat dengan alam, tradisi, dan budaya yang kaya.

Salah satu tradisi yang sangat penting dalam masyarakat Guajiro adalah tarian seremonial yang disebut yupa.

Tarian ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan atau ekspresi budaya, namun juga memiliki makna sosial yang dalam, bahkan dapat mempengaruhi kehidupan pribadi para pesertanya.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Pagar Alam: Dari Puyang Awak Hingga Masjid Perdipe

Tarian yupa adalah salah satu ritual budaya yang dimainkan selama upacara-acara penting, seperti pesta pernikahan, kelahiran, atau acara keagamaan.

Tarian ini melibatkan banyak peserta, yang mayoritas adalah pemuda-pemudi dari suku Guajiro.

Dalam tarian ini, para penari akan saling berhadapan, melibatkan gerakan kaki yang cepat dan ritmis, sambil membawa alat musik khas, seperti drum, serta alat musik tiup dari bambu yang mengiringi alunan musik tradisional mereka.

Namun, ada satu hal yang membuat tradisi ini sangat menarik dan unik dibandingkan dengan tarian seremonial lainnya: adanya aturan yang tegas dan cukup menarik mengenai perilaku peserta tarian, khususnya apabila ada yang terjatuh selama pertunjukan.

BACA JUGA:Analisis Arkeologis Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Mengungkap Sejarah yang Tersembunyi

Sanksi jika Terjatuh

Suku Guajiro memiliki kepercayaan bahwa jika seorang penari terjatuh dalam tarian yupa, itu bukanlah sebuah insiden biasa.

Dalam tradisi mereka, terjatuh dianggap sebagai tanda ketidakmampuan untuk menjaga kehormatan dalam mengikuti aturan tarian yang penuh dengan kehati-hatian dan konsentrasi.

Oleh karena itu, sanksi bagi siapa pun yang terjatuh dalam tarian ini adalah harus menikah dengan pasangan yang sama-sama terlibat dalam tarian tersebut.

Sumber: