Senjata Canggih Belanda dan Jepang Kalah! Apa yang Membuat Sumpit Suku Dayak Begitu Mematikan?
Senjata Canggih Belanda dan Jepang Kalah! Apa yang Membuat Sumpit Suku Dayak Begitu Mematikan?--
PAGARALAMPOS.COM - Di tengah peperangan dan penjajahan, Indonesia, khususnya Kalimantan, menyaksikan keberanian luar biasa dari suku-suku pribumi dalam mempertahankan tanah mereka.
Salah satu contoh mencolok adalah penggunaan sumpit oleh suku Dayak dalam perlawanan mereka terhadap penjajahan Belanda dan Jepang.
Meskipun kedua kekuatan kolonial ini memiliki senjata canggih, mereka seringkali dibuat kebingungan oleh senjata sederhana namun mematikan: sumpit.
Sumpit adalah senjata tradisional yang telah digunakan oleh suku Dayak sejak zaman dahulu.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Pagar Alam: Dari Puyang Awak Hingga Masjid Perdipe
Terbuat dari bambu panjang dengan lubang yang sangat halus dan tajam di ujungnya, sumpit pada awalnya digunakan untuk berburu.
Namun, dengan cerdik, suku Dayak mengadaptasi sumpit ini menjadi senjata yang sangat efektif dalam peperangan.
Mereka memasukkan anak panah yang terbuat dari bambu, kayu, atau bahkan tulang yang diperlengkapi dengan racun dari tumbuhan berbahaya.
Yang membuat sumpit suku Dayak sangat mematikan adalah kemampuan untuk menyerang tanpa terdeteksi.
BACA JUGA:Analisis Arkeologis Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Mengungkap Sejarah yang Tersembunyi
Dibandingkan dengan senjata api yang keras dan berisik, sumpit dapat meluncurkan anak panah dengan kecepatan tinggi, namun hampir tanpa suara.
Inilah yang menjadi kekuatan utama dalam perlawanan suku Dayak.
Mereka bisa menyerang tentara Belanda atau Jepang tanpa memberikan kesempatan untuk bertahan atau melawan.
Pasukan penjajah yang sangat bergantung pada senjata canggih dan taktik militer modern sering kali tidak siap untuk menghadapi serangan senyap ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: