Filosofi Suku Ammatoa: Kenapa Alam Begitu Sakral bagi Mereka?
Filosofi Suku Ammatoa: Kenapa Alam Begitu Sakral bagi Mereka?--
Penebangan pohon, misalnya, hanya diperbolehkan dengan alasan tertentu, seperti untuk keperluan mendesak atau kegiatan adat.
Bahkan, setiap pohon yang ditebang harus diganti dengan penanaman pohon baru sebagai bentuk tanggung jawab terhadap alam.
Konsep ini mirip dengan prinsip ekologi modern yang menekankan pada keberlanjutan.
Hutan adat Suku Ammatoa juga menjadi kawasan konservasi alami yang berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem, penyedia air bersih, dan pelindung dari bencana alam.
BACA JUGA:Mengenang Sumpah Pemuda: Jejak Sejarah dan Makna Persatuan Bangsa pada 28 Oktober 1928
Makna Spiritual Hubungan dengan Alam
Bagi Suku Ammatoa, alam memiliki dimensi spiritual yang mendalam.
Mereka percaya bahwa setiap unsur alam, seperti pohon, batu, dan sungai, memiliki roh yang harus dihormati.
Ritual adat sering dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, seperti upacara ammateang, yaitu doa khusus untuk meminta restu dan perlindungan dari roh-roh penjaga alam.
Filosofi ini mengajarkan manusia untuk hidup dengan penuh rasa hormat dan kehati-hatian terhadap lingkungan sekitarnya.
Alam bukan sekadar sumber daya, melainkan mitra hidup yang harus dirawat dan dihargai.
BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Sriwijaya : Para Raja-raja dan Peninggalan Kerajaan!
Pelajaran dari Suku Ammatoa
Filosofi Suku Ammatoa terhadap alam mengajarkan kita pentingnya menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam hidup.
Di tengah era modernisasi yang sering kali mengorbankan lingkungan demi kemajuan, mereka memberikan contoh bahwa hidup sederhana, penuh rasa syukur, dan ramah lingkungan adalah kunci keberlanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: