Idrus dan Markonah Mengaku Raja dan Ratu! Apa Reaksi Soekarno?

Idrus dan Markonah Mengaku Raja dan Ratu! Apa Reaksi Soekarno?

Idrus dan Markonah Mengaku Raja dan Ratu! Apa Reaksi Soekarno?--

PAGARALAMPOS.COM - Pada suatu hari yang bersejarah di Indonesia, Presiden Soekarno pernah mengalami kejadian unik yang melibatkan dua sosok yang tidak terduga, yaitu Idrus dan Markonah.

Kejadian ini terjadi pada tahun 1950-an, saat Soekarno melakukan kunjungan ke wilayah Jambi, tepatnya ke daerah tempat tinggal Suku Anak Dalam, yang dikenal dengan cara hidupnya yang masih sangat tradisional dan dekat dengan alam.

Namun, kedatangan sang presiden ke daerah tersebut ternyata tidak berlangsung seperti yang dibayangkan.

Idrus dan Markonah adalah pasangan yang mengaku sebagai raja dan ratu dari Suku Anak Dalam, atau yang lebih dikenal dengan istilah Suku Kubu.

BACA JUGA:Bukan Cuma Makanan, Tapi Sejarah Bakwan yang Menarik! Tahu Tidak?

Pada masa itu, keduanya mendeklarasikan diri sebagai penguasa wilayah tersebut dan memimpin suku dengan cara mereka sendiri.

Idrus, yang sering dipanggil dengan sebutan "Raja Idrus," dan Markonah, istrinya yang dikenal sebagai "Ratu Markonah," menjalani kehidupan yang sederhana namun penuh dengan kebanggaan akan status sosial yang mereka klaim.

Kisah ini bermula ketika Soekarno, yang saat itu tengah melakukan perjalanan ke Jambi untuk melakukan inspeksi dan mendekatkan diri dengan rakyat di pelosok, tiba di sebuah kampung tempat Idrus dan Markonah tinggal.

Mereka berdua, dengan penuh percaya diri, menyambut kedatangan Soekarno dengan cara yang tidak biasa.

BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!

Idrus yang mengenakan pakaian adat yang mencolok, lengkap dengan atribut-atribut kerajaan, dengan bangga mengklaim dirinya sebagai raja suku tersebut.

Markonah, yang berdiri di samping suaminya, juga mengenakan pakaian serupa dan menyebut dirinya sebagai ratu.

Kejadian ini menjadi bahan pembicaraan yang menarik karena Soekarno, yang dikenal sebagai pemimpin yang cerdas dan tegas, tidak langsung mengungkapkan ketidaksetujuannya.

Sebaliknya, Soekarno merespon dengan santai dan bahkan ikut berperan dalam permainan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: