Mau Sehat dengan Santan? Ketahui Manfaat dan Risiko yang Mengancam!
Mau Sehat dengan Santan? Ketahui Manfaat dan Risiko yang Mengancam!--
Santan sering kali dicap buruk karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian yang menyoroti potensi bahaya santan bagi kesehatan, khususnya terkait dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Santan memang mengandung sekitar 90% lemak, dengan sebagian besar lemak tersebut adalah lemak jenuh.
Lemak jenuh dikenal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan kesehatan lainnya.
Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa santan, meski mengandung lemak jenuh, memiliki asam laurat yang lebih tinggi dibandingkan dengan lemak jenuh yang ada dalam produk hewani.
Asam laurat ini diketahui memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antimikroba yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Selain itu, asam laurat juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang berfungsi melindungi pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Jadi, apakah santan benar-benar berbahaya? Jawabannya bergantung pada seberapa banyak santan dikonsumsi.
Jika dikonsumsi dalam jumlah moderat, terutama jika tidak digabungkan dengan makanan tinggi kalori dan gula, santan bisa menjadi bagian dari pola makan yang sehat.
Namun, jika konsumsi santan berlebihan, terutama jika sering digabungkan dengan makanan berlemak dan berat, hal ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Tonggak Sejarah Persatuan dalam Perjuangan Bangsa
Santan adalah bahan alami yang kaya akan rasa dan sejarah panjang dalam kuliner Indonesia dan Asia Tenggara.
Meskipun memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, santan bukanlah biang keladi penyakit kolesterol jika dikonsumsi dengan bijak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: