Sejarah Pura Giri Arjuno: Warisan Budaya Hindu Dharma di Lereng Gunung Arjuno

Sejarah Pura Giri Arjuno: Warisan Budaya Hindu Dharma di Lereng Gunung Arjuno

Sejarah Pura Giri Arjuno: Warisan Budaya Hindu Dharma di Lereng Gunung Arjuno--

PAGARALAMPOS.COM - Pura Giri Arjuno adalah sebuah pura Hindu Dharma yang terletak di lereng Gunung Arjuno, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Sebagai salah satu tempat ibadah penting bagi umat Hindu di wilayah tersebut, Pura Giri Arjuno memiliki sejarah yang menarik dan bermakna, terutama karena keberadaan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh dukungan dan dedikasi dari 80 keluarga Hindu Dharma yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

Asal Usul dan Pendirian

Pendirian Pura Giri Arjuno dimulai pada akhir abad ke-20, ketika sekelompok umat Hindu di Jawa Timur mencari tempat ibadah yang dapat menjadi pusat kegiatan spiritual dan ritual keagamaan.

Inspirasi pendirian pura ini datang dari Gunung Arjuno, gunung yang dihormati dalam agama Hindu karena memiliki keterkaitan dengan tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna.

BACA JUGA:Ajisaka dan Tiga Pendekar Sakti: Menelusuri Jejak Sejarah yang Tersembunyi!

Gunung ini juga diyakini memiliki energi spiritual yang kuat, yang membuatnya menjadi tempat ideal untuk membangun pura yang suci.

Sebagai langkah awal, umat Hindu yang tersebar di wilayah Pasuruan dan sekitarnya mulai mengumpulkan dana dan tenaga untuk pembangunan pura.

Mereka bergotong-royong mengumpulkan material dan bahan bangunan, serta melakukan ritual-ritual permohonan restu kepada para dewa, terutama Dewa Siwa yang diyakini menjadi penjaga utama Pura Giri Arjuno.

Meskipun pada awalnya fasilitas di pura ini sangat sederhana, umat Hindu setempat sangat antusias untuk membangun tempat suci ini agar menjadi pusat ibadah yang layak.

BACA JUGA:Gunung Padang: Punden Berundak yang Menyimpan Sejarah Kerajaan Kuno!

Perkembangan Pura Giri Arjuno

Dengan bantuan 80 keluarga Hindu Dharma yang menetap di sekitar kawasan tersebut, Pura Giri Arjuno terus mengalami perkembangan dari segi infrastruktur dan fasilitas.

Keluarga-keluarga ini tidak hanya berperan sebagai pengurus pura tetapi juga memberikan dukungan moral dan material untuk mempertahankan kelangsungan aktivitas keagamaan di dalam pura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: