Nyemantung. Mengenal Tradisi Pendekatan Muda Mudi Adat Besemah yang Mulai Tergerus

Nyemantung. Mengenal Tradisi Pendekatan Muda Mudi Adat Besemah yang Mulai Tergerus

Nyemantung. Mengenal Tradisi Pendekatan Muda Mudi Adat Besemah yang Mulai Tergerus--Net

BACA JUGA:Adat Suku Besemah Lampek Empat Merdike Due, Miliki Keberagaman Budaya Yang Kaya!

Namun yang unik dari bertamu ke rumah gadis/janda yang dicintainya adalah ia tidak datang dengan tangan hampa.

Namun dengan mendatangkan bahan mentah seperti beras, kelapa, minyak sayur, ayam, bebek, dll.

Hal ini dilakukan agar bahan-bahannya bisa dimasak untuk kemudian dikonsumsi bersama.

Bahan-bahannya kemudian dimasak di rumah anak perempuan atau janda.

BACA JUGA:Mengenal Suku Besemah, Suku Asli Sumatera Selatan yang Berasal dari Puncak Gunung Dempo

Tentu saja kami ngobrol dan bercanda sambil menunggu makanan matang.

Setelah semua masakan matang, sajikan (nasi dan lauk pauknya) dan makan bersama.

Biasanya budaya Nyemantung dilakukan pada saat shalat Isya hingga selesai.

Jika seorang pria sudah terlanjur jatuh cinta, biasanya hubungannya dengan sang wanita menjadi semakin erat.

BACA JUGA:PDKT Ala Nenek Moyang, Inilah Tradisi Nyematung Dari Suku Besemah!

Yang biasa dilakukan setelah ngetam (panen padi).

Nah, Nyemantung ini sudah lama dilakukan sebagai Tata Cara Pendekatan (PDKT), sekitar tahun 1970-an.

Namun, perlahan-lahan akan hilang seiring berjalannya waktu.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perkembangan dari waktu ke waktu dan pengaruh berbagai budaya luar yang merambah ke wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: