Mengungkap Sejarah Zionisme: Dampak Runtuhnya Kekaisaran Ottoman di Palestina
Mengungkap Sejarah Zionisme: Dampak Runtuhnya Kekaisaran Ottoman di Palestina--
PAGARALAMPOS.COM - Zionisme adalah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan dan mempertahankan negara Yahudi di Tanah Air mereka, yang sering kali diidentifikasi dengan wilayah Palestina.
Gerakan ini lahir dari keinginan para Yahudi untuk mengatasi penindasan dan diskriminasi yang mereka hadapi di berbagai negara, khususnya di Eropa.
Di sisi lain, Kekaisaran Ottoman, yang berkuasa selama lebih dari 600 tahun, mengalami proses dekadensi dan runtuh yang berpengaruh besar pada perkembangan Zionisme dan pembentukan negara Israel.
Awal Mula Zionisme
Zionisme mulai berkembang pada akhir abad ke-19, dipelopori oleh Theodor Herzl, yang dianggap sebagai bapak Zionisme modern.
BACA JUGA:Pintu Gerbang Majapahit. Peninggalan Sejarah dengan Kisah Mengharukan Didalamnya. Ini Ceritanya!
Dalam konteks anti-Semitisme yang semakin meningkat di Eropa, terutama setelah insiden Dreyfus Affair di Prancis, Herzl mengadvokasi perlunya sebuah negara Yahudi sebagai solusi untuk perlindungan dan identitas Yahudi.
Konferensi Zionis pertama di Basel, Swiss, pada tahun 1897 menjadi tonggak sejarah penting bagi gerakan ini, di mana Herzl merumuskan tujuan-tujuan Zionisme dan menarik perhatian internasional.
Hubungan dengan Kekaisaran Ottoman
Pada saat itu, Palestina merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman yang sedang dalam fase kemunduran.
Meskipun kontrol Ottoman atas wilayah ini mulai melemah, mereka masih mempertahankan kekuasaan atas penduduk lokal yang mayoritas Muslim dan sebagian kecil Yahudi.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Mitos Suku Anak Dalam Jambi yang Jarang Terungkap
Dalam upaya mencapai tujuan Zionis, pemimpin-pemimpin Yahudi mulai menjalin hubungan dengan otoritas Ottoman.
Mereka berusaha untuk membeli tanah di Palestina dan mengembangkan komunitas Yahudi di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: