Memori Perjuangan: Pertempuran Medan Area dan Pengaruhnya terhadap Kemerdekaan Indonesia

Memori Perjuangan: Pertempuran Medan Area dan Pengaruhnya terhadap Kemerdekaan Indonesia

Memori Perjuangan: Pertempuran Medan Area dan Pengaruhnya terhadap Kemerdekaan Indonesia--

PAGARALAMPOS.COM - Pertempuran Medan Area adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Indonesia setelah kemerdekaan.

Pertempuran ini terjadi di Medan, Sumatera Utara, pada periode 13 Oktober 1945 hingga awal tahun 1946, sebagai respons dari masyarakat setempat atas tindakan agresif pasukan Sekutu yang mencoba merebut kembali kekuasaan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Latar Belakang Terjadinya Pertempuran

Pada saat Perang Dunia II berakhir, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada Agustus 1945, yang kemudian memicu berakhirnya pendudukan Jepang di Indonesia.

Namun, meskipun Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya, pasukan Sekutu yang beranggotakan Belanda dan Inggris datang ke Indonesia, termasuk Sumatera, dengan misi utama untuk melucuti tentara Jepang serta mengembalikan pemerintahan Belanda.

BACA JUGA:Sejarah BRI, Berdiri di Zaman Kolonial hingga Menjelma sebagai Bank dengan Aset Terbesar di Asia Tenggara

Kedatangan pasukan ini menjadi pemicu ketegangan antara rakyat Indonesia yang baru saja merdeka dan pasukan Sekutu yang ingin memulihkan status quo kolonial.

Pada 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) tiba di Medan di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly. Mereka didampingi oleh pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang merupakan bagian dari administrasi sipil Belanda.

Tindakan agresif dari pihak Sekutu, seperti memasuki wilayah-wilayah strategis dan upaya untuk menguasai aset-aset penting, memicu perlawanan dari rakyat Medan dan pemuda setempat.

Konflik pun tak terhindarkan dan memuncak menjadi pertempuran yang heroik, yang dikenal sebagai "Pertempuran Medan Area."

BACA JUGA:Sejarah Menteri Pertahanan Pertama Indonesia: Kontribusi Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam Pertahanan Nasiona

Jalannya Pertempuran Medan Area

Ketegangan meningkat ketika pada 13 Oktober 1945, seorang pemuda Indonesia dianiaya oleh tentara Sekutu di Hotel Bali, Medan, karena kedapatan memakai pin merah putih.

Hal ini dianggap penghinaan dan menjadi pemicu kemarahan warga Medan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: